Bismillaahirrahmaanirrahiim....
Ramadhan sudah masuk di tanggal akhir. Hilal THR katanya sebentar lagi terlihat. Iya kalau dapat, bagaimana jika tidak? Jangan sampai mengharap tunjangan eh jadinya tekor di hari raya.
Tunjangan hari raya pasti didambakan banyak orang. Sayangnya tidak semua orang mendapat tunjangan. Kadang ada sih uang yang diberi dari Bos, tapi nominalnya di luar ekspektasi kita.
Saya salah satu orang yang dulu dapat THR tapi jumlahnya kecil. Kerja di desa dan bukan pegawai tetap membuat segalanya mungkin. Itu saja masih untung ada yang memberi. Pindah kerja di perusahaan kecil, ternyata lebih parah. Bonus diberikan saat bisa menjual sesuatu. Padahal saat perjanjian kerja tidak seperti itu. Akhirnya saya nerima saja, mensyukuri yang ada. Dan mulai saat itu, saya tak pernah berharap adanya THR.
Bagaimana seharusnya kita dalam mengelola THR?
Yang pasti dapat THR harus bersyukur nih. Selain itu kita harus pintar mengelolanya.
1. Tulis dan pilih mana yang harus diprioritaskan.
- Kebutuhan harian seperti makanan dan dapur.
- Kebutuhan sekolah (Jika ada).
- Kebutuhan bulanan seperti listrik, alat mandi, pulsa internet dan HP.
- Kebutuhan hari raya dari makanan, amplop. Belum lagi jika kita mudik. Beli tiket, oleh-oleh, bensin selama di kampung, biaya hidup selama mudik, dan juga ongkos jalan-jalan karena hari raya tahun ini bersamaan dengan liburan sekolah.
2. Jika kebutuhan yang utama terpenuhi, baru deh kita gunakan untuk memperbaiki penampilan kita.
Kenapa penampilan kita harus di perbaiki? Apa kita terlalu buruk?
Ya tidak juga. Tapi kadang kita juga butuh me time, memberi hadiah untuk kerja keras kita seperti ke salon, spa, atau membeli barang dari bermacam pilihan baju lebaran di ZALORA. Minimal kita naikin penampilan biar lebih menarik.
Setelah penampilan oke, buat apa lagi?
3. Kita bisa tabung untuk kebutuhan lanjutan. Kita enggak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti.
Bagaimana dengan yang tidak punya THR?
Seperti yang saya ceritakan di awal, saya tidak dapat THR. Jadi saya menyisihkan uang yang saya dapat untuk kebutuhan lebaran. Tetap utamakan kebutuhan premier baru tersier. Jujur saya masih sangat belajar tentang mengatur keuangan.
Tunjangan hari raya memang hak kalian, bonus kalian. Tapi tetaplah pintar dalam mengelolanya. Jangan sampai keenakan beli ini itu hingga berakhir tekor di hari raya. Ingat, hari masih panjang. Senang-senang bukan hanya saat lebaran. Jangan sampai terlena lalu hutang melanda. Jangan sampai ya!
Kalian sendiri, hilal THR sudah kelihatan belum? Mau diapain uang THRnya? Share yuk! Sampai jumpa. Happy Blogging!
Wah THR saya buat apa yah? Haha saya pakai seperlunya saja dan sisanya ditabung, eh bulan depan ada pajak kendaraan yang harus dibayar jadi pakai THR aja deh hheehe
BalasHapusTHR aku dari suamiku JIah, THR itu juga buat makan kami sekeluarga, heheee. Kangen belanja di Zalora lagi euy, biar bisa lebaran bersama Zalora, tapi apa daya THR belum nampak batang hidungnyaa...hehehe
BalasHapusAlhamdulillah THR udah turun..
BalasHapussetiap turunya thr selalu ada aja yg ingin dibeli..
untuk sementara di tahan dulu..hehhehe
salam kenal
darumanihongo.blogspot.com
Alhamdulillah aku termasuk orang yang bisa ngerem diri untuk tidak boros saat THR, mba. Bahkan cenderung awet buat ditabung karena buat jaga2 kalau udah pensiun. HIhihii
BalasHapusKalau aku dan suami memilih THR buat ditabung. Bahkan kami gak beli baju baru, paling cuma beli kuker buat dicemil hahaha. Kebetulan tahun ini jg gk mudik jd THR bisa dihemat2 jg :D
BalasHapusEmang THR melenakan ya, abis lumayan jg jumlahnya sih :D
(((Tekor Hari Raya))) wkwkkwkwk
BalasHapusIni nih yang parah, apa ya kadang tuh kalo ada pemasukan emang suka jadi kalap sendiri, pengin belanja ini-itu apalagi terlalu bahagiaanya menyambut hari raya gitu kan.
Semoga nanti ketika aku mendapatkan pekerjaan tetap nanti sehabis lulus kuliah, aku bisa lebih bijak menggunakan dan mengelola pemasukan termasuk nanti kalo dapet THR wkwkwk biar enggak jadi tekor di hari raya ya kan :D
THR saya malah mau disimpan aja mba soalnya akhir tahun mau rencana bawa Istri pulang kampung halaman saya ke Medan hehe.. yg sekarang diirit dan seperlunya aja
BalasHapusTHR numpang lewat hehehe. sebenarnya sih aturannya THR harus ditabung 30% tapi apa bisa ya. ngeliatin diskon rasanya langsung kepengen dibeli semua
BalasHapusAku sama suami ternyata sama-sama boros.
BalasHapusHeuheuu...
Untungnya lebaran kali ini kami ada rejeki, jadi bingkisan dan beberapa keperluan sudah diamankan.
Sekarang tinggal berhemat saat di kampung halaman.
Tidak mudah terlena dengan godaan kuliner yang bertebaran di mana-mana.
Hiihi...
THRnya tak kunjung lewat, balada freelance jadinya berburu pencairan invoice. Kalau dulu saat masih kerja kantoran, bawaanya sudah buat daftar belanjaan. Kadang malah belanja sebelum THRnya cair, mumpung diskonnya besar.
BalasHapusMemang harus bijaksana mengelola THR ya...kalau enggak malah jadi tekor.
BalasHapusEh...tapi saya gak punya THR, malah ngasih THR buat karyawan hihihi
HapusBener kadang kalau pulang kampung buat aku tekor juga. Tapi selalu itu bukan buat foya-foya tapi untuk keluarga. Jadi gak ngrasa rugi tetep happy
BalasHapusAku jujur THR kali ini cuma suami yang dapet karena udah enggak kerja, dan dia baru pindah. Jadi Thrnya enggak sampai satu bulan gaji. Akibatnya sekarang cuma buat persiapan mudik. Enggak sempet mikir buat Nabung. Tapi ya Alhamdulillah
BalasHapusAku malah udah pake voucher thr dari zalora buat beli sepatu (≧▽≦)
BalasHapusMayan banget diskonnya sis heheh
Untuk engeh pas ngecek email ada kode kupon diskonan heheh
Jadi sisa uang THRnya bisa buat beli yang lain
Jujur aja. . kalau aku emang ngarep thr itu dr suami. . ya namanya jg emak emak rumah tangga.
BalasHapusTp memang THR dipergunakan betul2 untuk lebaran,
tahun ini krn tidak mudik kami bisa saving 50% dari thr.(mudiknya nanti september) Dan 50% lagi sudah dibagikan untuk angpao keluarga di daerah, beli hewan qurban, zakat, dan hidangan hari raya. Pakaian baru u ortu dan keponakan.
Kalau kami? Ga perlu baju baru. Yg lama masih bagus. #penghematan
Tekor hari raya dong karena banyak sekali kebutuhan yang akan di beli seperti baju baru celana baru dan kebutuhan makanan lainnya untuk di bagikan kepada sanak sodara
BalasHapusiya benar. tHR memng hak setiap orang ya mba. dan beneran harus pintar ngaturnya. apalagi godaan hari lebaran itu banyak. Tapi menurut saya yang namanya THR itu tetaplah tujuannya untuk membuat orang bahagia di hari raya. Sama halnya zakat fitrah yang dikeluarkan untuk membuat orang tak mampu bahagia dan merasakan keindahan hari raya. Jadi meski pintar jangan sampai bablas jadi pelit sampai2 tak membuat makanan di hari raya karena uangnya dihemat untuk menutupi kebutuhan harian selanjutnya. Sampai anak2 ga merasakan indahnya hari raya... so, yang penting bijak dan pandai2 mengaturnya dan memilih prioritas.. Hihi... itu sih menurut saya mba. :-)
BalasHapusTHRku belum turun kak :(
BalasHapushuaaaaa
hihihihi
tipsnya oke banget sih ini, tapi biasanya manusia menekan apa yang menjadi kebutuhan utama, dan malah ga berpikir panjang buat ke depannya, padahal kan ya,,, banyak banget kebutuhan utama yang harus diutamakan,
hehe
Ujungnya sh tekor rraya mbhak :D
BalasHapus