Bismillaahirrahmaanirrahiim....
Mendengar Papua, apa yang kamu bayangkan? Hutan yang alami dengan aneka flora dan faunanya? Laut yang Indah? Kehidupan yang sederhana? Tapi, percaya tidak kalau di sana ada kota modern di tengah hutan?
Saat sekolah di pelajaran IPS, kita akan diberita tahu bahwa Indonesia itu dari Sabang sampai Merauke. Terdiri dari beberapa pulau besar termasuk Papua. Saya sendiri baru benar-benar melihat keindahan daerah timur Indonesia lewat film Denias, Senandung di Atas Awan yang berhasil menyabet penghargaan di Festival Film Indonesia 2006. Film ini diproduseri dan dimainkan juga oleh Nia Zulkarnaen dan Ari Sihasale. Lalu ada Albert Thom Joshua Fakdawer, Marcella Zalianty, Mathias Muchus bahkan Pevita Pearce.
Film ini diangkat dari kisah nyata yang menceritakan tentang Denias, anak suku pedalaman Papua yang ingin mendapatkan pendidikan yang layak, bukan hanya Sokola Rimba. Lokasi film ini asli dari Papua meliputi pegunungan Wamena, daerah kerja PT Freeport Indonesia, kota Timika dan juga Kuala Kencana.
Mendengar Kuala Kencana, saya penasaran dong sebenarnya ini kota apa? Perasaan Papua penuh dengan hutan belantara. Kalau ditanya tempat di Papua yang ingin saya kunjungi dan apa alasannya, maka saya akan memilih main ke Kuala Kencana. Kenapa?
Berawal dari beberapa tahun lalu, seseorang datang untuk menambal ban. Dia orang asli Papua tapi punya istri orang Jepara. Sambil menunggu, dia bercerita banyak hal tentang daerah timur termasuk Kuala Kencana.
Jadi, pada 5 Desember 1995 Kuala Kencana merupakan sebuah distrik di Kabupaten Mimika, Kota Timika, Papua yang diresmikan oleh Presiden Soeharto. Dan distrik ini dikelola sepenuhnya oleh PT. Freeport Indonesia.
Apa istimewanya?
Kuala Kencana ini kota modern di tengah belantara hutan. Ada di dataran rendah bagian tengah selatan Papua, tananan kotanya begitu rapi seperti perumahan di negara Barat. Kota ini punya utilitas bawah tanah untuk saluran listrik dan komunikasinya. Jadi di sekeliling itu hanya ada pohon yang rindang tanpa kabel dan tiang-tiang. Enggak bakal ada drama nabrak tiang deh!
Kuala Kencana punya sistem distribusi air terpusat, dan pengelolaan limbah terpadu. Ada water treatment plant mandiri dengan standar air bersih yang tinggi. Jadilah air kran di rumah-rumah sangat aman untuk diminum secara langsung.
Meski terlihat modern banget, tapi tetap tidak meninggalkan budaya daerah timur Indonesia dengan banyaknya patung-patung etnik Papua di pintu masuknya. Jalannya beraspal dan lalu lintasnya teratur termasuk hak-hak pesepeda dan pejalan kaki. Lingkungan Kuala Kencana juga bersih, tak ada sampah berserakan di sana.
Meski di tengah hutan, soal fasilitas di Kuala Kencana termasuk lengkap. Ada Masjid, gereja, hotel, lapangan olahraga, shopping center, perpustakaan, layanan perbankan, restoran, klinik dan medical services, juga sekolah internasional. Terasa menggoda sekali untuk berkunjung ke sana. Sayangnya, tidak sembarang orang bisa masuk ke Kuala Kencana. Hanya pegawai PT Freeport Indonesia dan keluarga atau orang-orang yang memiliki izin tertentu.
Saya melihat Kuala Kencana bukan soal betapa modernnya kota itu padahal ada di hutan. Tapi, suasana yang begitu alami dan juga hijau. Hutan-hutan masih terjaga meski banyak bangunan di sana. Saya percaya, Papua berdaya dengan segala keindahan alam yang dimilikinya.
Untuk itu EcoNusa juga hadir sebagai organisasi nirlaba yang bertujuan buat promosiin pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan adil terlebih di Indonesia Timur kaya Papua dan Maluku. Kita bisa mengambil makanan dari hutan, tapi harus tetap menjaganya. Jangan membuat alam marah ya!
Kalian sendiri punya tempat yang ingin dikunjungi di wilayah Papua? Di mana itu? Share cerita kalian ya! Sampai jumpa. Happy blogging!
saya pernah dengar tentang papua yang kaya akan sumber daya alam tapi belum banyak di manfaatkan, penasaran jadi pengen ke sana hehehe
BalasHapusTanah Papua ini begitu kaya ya mbak, aku meresapi sekali membaca tentang kuala kencana ini. Sambil ngebayangin kota yang bersih apik tapi tak meninggalkan budayanya
BalasHapusPapua ini punya sumber daya alam yg luarrr biasa.
BalasHapusKita kudu bahu-membahu untuk menjaganya sekuat tenaga
Semoga semua pihak bisa bekerjasama melindungi hutan Papua agar tetap lestari.. Aamiin..
Pengen ke Papua melihat sumber daya alam yang masih belum terjamah dan melihat keanggunannya dari dekat. Jadi pengen juga ke Kuala Kencana ini. 😍
BalasHapusPengen juga nih suatu hari nanti menjejakkan kaki di Hutan Mangrove Papua nih Jiah, kayaknya bakal seru kalo sambil bawa anak-anak yaaah
BalasHapusPapua ini memang banyak sekali hutan yang indah banget. Semoga dengan adanya EcoNusa ini hutan2 yang ada di Papus lebih terjaga dan dapat dikelola dengan bijak :)
BalasHapusKereenn banget ya Ji, ada kota seindah dan seteratur ini di tengah hutan. Sayangnya gak bisa diakses umum ya? Jadi kalau kesana harus ada kenalan orang dalam ya? 😁
BalasHapusPapua, mutiara hitam dari timur. Punya tempat² yang berharga seperti mutiara, salah satunya hutan² yang harus dijaga kelestariannya Papua merupakan wishlist saya, semoga kita yang pengen ke sana bisa terlaksana ya mbaa.
BalasHapusBerarti penghuninya hanya karyawan dari PT Freeport ja ya kak? Kalau untuk masyarakat asli, kalau mau masuk apa juga perlu izin khusus kak?
BalasHapusSenang banget kalau bisa berkunjung ke Papua mbak, apalagi ke tempat ini Kuala Kencana. Btw suatu hari nanti pengennya sih ke Raja Ampat keren euy.
BalasHapusSaya bayangin ada kota modern di tengah hutan, pasti udaranya masih asri dan seger banget. Seneng deh hidup di dalam kotanya yang masih asri gitu, bisa menghirup oksigen dari paru-paru dunia langsung.
BalasHapusNgebayangin kota di dalam hutan, kok kayanya nyenengin tinggal di dalamnya.
BalasHapusBisa menghirup udara segar langsung dari paru-paru dunia dan suasananya masih asri dan alami. Semoga keasrian tanah Papua ini bisa lestari hingga anak cucu kelak
Kayaknya aku kurang banyak baca informasi tentang papua deh, jadi bingunh kalau ditanya kesana mau ngapain. Setauku papua cuma hutan belantara sama wisata alamnya yang indah dan alami.
BalasHapusTp wajar sih klo ada kota modern seperti itu secara freeport kan pegawainya bukan sembarangan, hhee.
Cantik yaa kota ini .. dan knowing how vast Papua land i. i bet there are many unspoken beauty down there
BalasHapusSuatu saat saya juga ingin bisa berkunjung ke Papua, Mbak. Ingin lihat keindahan alamnya terutama di Raja Ampat
BalasHapusAku sama sekali blank tentang Papua, Ji. Taunya cuma freeport aja. Ternyata ada yang lebih spesifik ya, Kuala Kencana ini. Luar biasa nih, menciptakan kota modern di tengah hutan Papua.
BalasHapusAku baru sekali mba ke Papua dan sayangnya nggak berkesempatan muter muter lama di Papua. Smoga bisa berkesempatan lagi
BalasHapusJadi kaya ada berlian di tengah hutan itu ya, ada kota modern di tengah hutan. Seru juga kalau bisa berkunjung ke sana ya. Ajak aku ya Jiah :)
BalasHapusBaru tau ada tempat bernama Kuala kencana di Papua.
BalasHapusSomeday kalau balik lagi ke Papua, bisa jadi salah satu tempat untuk dikunjungi nih.
Dulu waktu ke Papua, cuma sempat main di daerah Jayapura saja
Masya Allaah keren banget, saya pernah denger mbak kota2 yg dibangun ditengah hutan, khususnya memang untuk memenuhi kebutuhan pekerja yg ada di papua gitu ya
BalasHapusWah baca tulisan ini jd penasaran sama Kuala Kencana selama ini saya hanya pengen ke Raja Ampat saja..hahaha..
BalasHapusWah Kuala Kencana. tempat suamiku tinggal dulu waktu kerja di Freeport. Dia kangen banget kepengen ke sana lagi katanya. dan kalo dia ke sana, aku bakalan ikut. Heheheh...
BalasHapusKalau tinggal di area yang masih sehijau Kuala Kencana kyknya kok menyenangkan ya mbak? Namun mungkin tunggu nanti kalau fasilitas kesehatan, pendidikan dll lebih baik lagi. Apalagi skrng pembangunan area Timur kyknya gencar ya. Moga kita semua bisa ke sana :D
BalasHapusPapua itu salah satu wish list terbesar saya. Semoga saja suatu saat bisa menginjakkan kaki di sana. Menyaksikan pegunungan Jaya Wijaya dan suku-suku pedalaman.
BalasHapusJadi patung-patung di Papua itu simbolisasi atau gimana, Jia?
BalasHapusDulu Ibu sama Bapak rahimahullah juga pernah tinggal di Papua. Dan aku lihat memang foto patungnya banyak.
Jadi patung-patung di Papua itu simbolisasi atau gimana, Jia?
BalasHapusDulu Ibu sama Bapak rahimahullah juga pernah tinggal di Papua. Dan aku lihat memang foto patungnya banyak.
Ah, dengar kata Papua, yang kuingat adalah tiket pesawatnya. :D
BalasHapusSemoga bisa melihat kecantikan Papua lebih dekat suatu hari nanti kak.
Ah papuaaa, jadi pengin sampai sana.. Semoga bisa menikmati keindahan papua setelah badai covid ini berlalu..
BalasHapusSepupu saya kerja di sana dan aku selalu penasaran denger ceritanya...apik ya kotanya...
Hapus