Korban Ikatan Cinta - Gorilla Girl and Rawr

"Ji, nonton Drama Korea mulu. Enggak ngehargai produk dalam negeri ya?"

"Saya akan nonton Sinetron Indonesia jika ceritanya sudah bagus,"

Hai, semua! Apa kabar? Ada yang rindu dengan Review Drama dan Film dari saya? I'm so sorry. Saya sedang demam dan jadi salah satu Korban Ikatan Cinta, hwhwhw. Sampai segitunya saya selama masa cuti ini? Biasanya libur nonton on going itu nonton drama lama, eh ini betulan mandek demi sinetron. Jangankan Kalian, saya juga terkejut sendiri karena bisa sampai seperti ini.

Sejak mulai tayang pada 19 Oktober 2020, Ikatan Cinta memang membius banyak orang. Awalnya B saja. Selang beberapa hari, rating berada di peringkat satu sampai kini. Bahkan di Twitter, tagar Ikatan Cinta sampai trending beberapa kali. Dan 14 Januari kemarin, pertama kalinya saya ikut meramaikan. Padahal kalian tahu, saya bukan pemuja rating drama.

Kenapa Ikatan Cinta sampai membius banyak orang?

Paling tidak, ada 3 alasan dasar yang membuat saya bisa duduk nonton Sinetron Ikatan Cinta, sinetron pertama yang mengena di hati saya setelah sekian purnama:

• Pertama, line storynya berbeda dari sinetron Indonesia lainnya
• Kedua, Pemain yang matang dalam memerankan perannya
• Ketiga, sinematografi yang oke

Untuk alasan lebih lengkap, tunggu saat saya membuat review Ikatan Cinta setelah tamat. Saya tidak punya ekspektasi, tapi saya percaya insting dan feeling saya soal ngedrama seperti yang saya tulis di Ceriwis Nonton Drama Banyak Maunya.

Lalu, siapa saja yang terkena Demam Ikatan Cinta dan jadi korbannya?

Sepertinya hampir seluruh kalangan. Contohnya dari lingkaran saya sendiri. Saya tidak biasa dolan ke Tetangga. Namun ketika Mbak saya ke rumah, saat malam yang dicari ya Sinetron Ikatan Cinta. Mbak juga cerita kalau teman-teman kerja yang adalah orang desa, atau saat di sawah, yang dibicarakan ya Aldebaran. Kita bisa sama-sama cekikikan, enggak lagi rebutan remot TV, duduk manis nonton sinetron.

Akhirnya setelah mengamati dan menasbihkan diri sebagai Korban Ikatan Cinta, saya jalan-jalan dong ke berbagai sosial media mulai dari Facebook, Instagram, dan juga Twitter. Saya penasaran juga dengan antusiasme Penonton Indonesia. Ternyata, tiap sosmed punya pendapat yang berbeda.

Dari Facebook, jika di search pakai tagar, ternyata tidak banyak yang membahas sinetron ini di timelinenya. Saya hanya menemukan beberapa termasuk status yang saya buat tentang Ikatan Cinta. Apakah FB lebih damai? Begitu pikir saya.

Ternyata tidak juga. Dari beberapa informasi, mereka Penonton Ikatan Cinta itu membuat grup. Katanya, rusuh banget. Sepengalaman saya berada di grup drama, biasanya mereka ini selalu minta lanjut dan lanjut. Mereka cenderung menuntut dan harus mendapatkan apa yang dimau. Jika tidak, mereka akan misuh. Koreksi jika saya salah ya. Ini hanya pengalaman dari yang sudah-sudah.

Jika di Facebook kebanyakan Emak-emak, maka di IG kelihatannya lebih banyak yang muda. Mereka juga suka menuntut, hampir mirip seperti di FB. Normal dong? Tidak, karena kebanyakan malah mengaitkan sinetron dengan kehidupan pribadi pemainnya.

Cek saja betapa rusuhnya mereka mengurusi kehidupan pribadi Pemain. Maunya dibuat couple seperti sinetron Indonesia lain, padahal mereka punya pasangan. Belum lagi haters ini itu. Serius, kadang saya sampai mikir, mereka ini kurang bahagia dalam hidup atau bagaimana?

Saya saat menonton film atau drama apa pun, pantang namanya mengaitkan dengan kehidupan pribadi. Saya akan bicara karakter, bukan orangnya sebagai individu. Sebagai Penonton, hanya itu yang bisa saya lakukan untuk menghargai karya-karya mereka.

How About Twitter?

 

Saya sangat menyukai Warga Paguyuban Twitter. Sejak mulai menjadi Korban Ikatan Cinta, saya membuat thread dari tiap episode yang saya tonton, meskipun ada yang terlewat. Jika saya amati, mereka ini sama seperti saya yang sudah malang melintang nonton drama dan film. Bahkan ada yang curhat karena mandek ngedrakor. Itu saya banget!

Terlihat cerewet, tapi kebanyakan punya pikiran logis dan terbuka. Saya hampir tidak menemukan kata-kata negatif. Paling ya menghujat karena sebel sama karakternya, tapi bukan yang menuntut secara sadis. Teori-teori bertebaran. Namun seringnya terpatahkan.

Saya merasa, Warga Twitter ini satu frekuensi. Meski tidak kenal, kami sering berinteraksi ngomongin Ikatan Cinta. Sampai-sampai pernah ada bot gempa ikut bergabung gara-gara saya bilang gempar. Mau ngakak, tapi bingung juga karena di Indonesia memang sedang ada bencana. Jadi kalau kalian merasa ikut jadi Korban Ikatan Cinta, lebih baik main ke Twitter saja.

Lalu, Bagaimana Prediksi Akhir Sinetron Ikatan Cinta ini?

Walaupun sudah berpengalaman nonton banyak drama dan Film, jujur saja line story IC tidak terprediksi. Saya membuat beberapa kemungkinan, tapi eksekusinya ternyata lebih baik. Jadi secara cerita, saya percaya dengan Penulis.

Mungkin karena mereka punya perjanjian 6 bulan pernikahan, kisah mereka akan berakhir di bulan ke enam. Jangan berpikir sad ending. Maksud saya sih mereka akan memulai hidup baru setelah semua badai dan kesalahpahaman. Seperti drama China Perfect and Casual di mana mereka menjadi pasangan yang sebenarnya setelah satu tahun menikah.

Dari perjanjian 6 bulan ini, malam nanti mereka juga akan merayakan anniversary ke-4 bulan. Di perayaan sebelumnya berakhir ambyar, saya pun harus mempersiapkan diri karena feeling saya, itu tidak akan berjalan sesuai rencana. Tiap potongan rahasia mulai terbuka. Tinggal menunggu bom meledak saja, entah oleh siapa.

Tidak seperti drama Korea yang rata-rata normalnya 16 episode, dorama Jepang 10 episode atau drama China 24 episode, Sinetron Indonesia itu tidak menentu. Sinetron ini sudah berjalan 3 bulan, 120-an episode. Jika mengambil waktu 6 bulan perjanjian, maka kemungkinan Ikatan Cinta akan berakhir sekitar 200 episode. Waktunya bisa jadi di bulan Maret atau awal April sebelum puasa.

Kok bisa saya berpikir seperti itu?

 

Berdasarkan wawancara Arya dan Gritte Agatha sebenarnya. Arya tipe orang yang bekerja dari hati. Jika Ikatan Cinta 'memaksa' seperti sinetron Indonesia pada umumnya yang sampai 1000 episode, jangankan Arya, saya juga akan kabur karena itu terlalu lama dan bisa dipastikan ceritanya akan melenceng ke mana-mana.

Sejauh ini, saya hanya bisa menoleransi drama on going atau menunggu subtitel Indonesia dalam jangka waktu 6 bulan. Lebih dari itu, saya akan berhenti. Tahun lalu ada drama Wait in Beijing dan Once Again, 2 drama Asia yang membuat saya bertahan selama itu.

Bagaimana jika Ikatan Cinta tidak sesuai apa yang saya pikirkan?

Entahlah. Namun entah mengapa saya cukup percaya diri dengan apa yang saya rasakan. Energi saat nonton Ikatan Cinta itu sama seperti antusiasme saya saat menonton drama Korea dan Asia lainnya. Apa pun akhirnya nanti, saya harap Ikatan Cinta jadi titik balik persinetronan Indonesia yang berkualitas.

Saya ingin Ikatan Cinta berakhir dengan semestinya, hanya satu season saja. Saya menunggu saat memorable itu. Ah, dulu ada lho sinetron yang keren dan mengalihkan dunia saya dari ngedrama. Sinetron di mana semua Pemain dan tim bekerja dari hati mereka. Saya menunggu saat itu.

Well karena sudah panjang sekali, saya akhiri cerita saya yang jadi Korban Ikatan Cinta sampai di sini. Terima kasih untuk semua Pemain, Penulis dan semua crew yang sudah bekerja dengan sangat baik. Tetap semangat bekerja dan menghasilkan karya luar biasa ya!

Sampai jumpa. Happy blogging!

Sumber foto:

https://instagram.com/ikatan.cinta.rcti__

https://www.instagram.com/alandinteam

Related Posts