Apa yang kamu lakukan saat menunggu dalam perjalanan yang tertunda?
Halo, Selamat Pagi! Ada yang rindu review dari saya? Sama, saya juga kangen. Bicara penundaan dalam perjalanan, biasanya memang menyebalkan. Hal yang saya lakukan biasanya tidur kalau pas ngantuk banget. Jika kondisi normal, saya biasanya mengamati apa yang ada di sekitar. Nah kali ini masih berhubungan dengan perjalanan juga, saya mau pemanasan dulu dengan ulasan film pendek Indonesia berjudul Purnama Di Terminal 3.
Adam, seorang pria yang akan meninggalkan Jakarta untuk transit ke Bali dan melakukan perjalanan ke New Zealand. Sayangnya, pesawat yang akan Adam tumpangi mengalami penundaan karena cuaca.
Pada saat bersamaan, seorang perempuan datang pada Adam. Mereka pun berbagi cerita dan petualangan saat menunggu penerbangan. Apa yang akan terjadi pada mereka?
Sutradara: AdhyatmikaPenulis: Reshan Janotama & AdhyatmikaProduksi: PijaruRilis: 14 Desember 2016Pemain:Arya SalokaWestny DJ
Review Film Pendek Purnama Di Terminal 3
Tahu Film Pendek Purnama Di Terminal 3 ini tak lain karena sosok Arya Saloka. Gara-gara jadi Korban Ikatan Cinta, meski sudah sering lihat dia main FTV atau sinetron pendek, tapi penasaran juga sama aktingnya dalam film. Jadilah saya pilih film persembahan dari Angkasa Pura II ini dengan durasi 16 menitan. Sekali duduk kelar.
Adam dan Hawa, manusia pertama di dunia yang melewatkan waktu bersama di bandara
Diceritakan, Adam ini berkenalan dengan perempuan sebut saja namanya Hawa saat berada di bandara. Mereka sama-sama mengalami delay. Di masa menunggu ini, mereka ngobrol, bisa dibilang saling berbagi kisah.
Adam tipe yang agak sinis sementara Hawa adalah perempuan yang random. Apa benar kita bisa akrab dengan seseorang yang baru dikenal? Petualangan apa saja yang terjadi pada mereka?
Mungkin Tuhan ingin mempertemukan kita kembali untuk suatu tujuan
Kata saya, sebenarnya kita bisa saja akrab dengan orang yang baru kita kenal. Apa yang terjadi di film Purnama Di Terminal 3 ini sebenarnya mungkin kita juga pernah mengalaminya bahkan sering dijadikan kisah film seperti Hello Stranger. Dua orang asing dari Thailand yang bertemu di Korea Selatan.
Ada banyak alasan kenapa orang melakukan perjalanan. Bisa jadi mereka ingin mendapatkan pengalaman baru. Atau mereka ingin melupakan hal-hal yang telah terjadi dalam hidup yang begitu memuakkan. Kita tidak pernah tahu apa sebenarnya yang terjadi pada orang lain.
Sinematografinya cukup oke. Untuk setting tempat itu jelas di bandara. Saya tidak paham detailnya bagaimana karena belum pernah berada di sana. Namun karena dulu pernah nonton drama Where Stars Land dengan karakter orang-orang yang bekerja di bandara, jadi saya cukup dapat melihat gambarannya. Hidup seperti Pesawat di bandara. Ada yang datang, ada juga yang pergi.
Di film Purnama Di Terminal 3 ini juga bercerita tentang mimpi. Bukan hanya di Jakarta sebenarnya. Di manapun, banyak yang bilang untuk mengejar mimpi, tapi ujungnya hanya jadi pekerja. Kita lupa dengan mimpi-mimpi kita. Ini sih related sama hidup sebenarnya. Kadang kita harus menekan ego, melupakan mimpi untuk bertahan hidup.
Maybe, tapi aku tidak percaya yang namanya cinta. Cinta itu kaya ngejar bis. Ditunggu-tunggu enggak pernah datang. Sekalinya datang, dia jalan begitu saja
Selain kisah mereka, sebenarnya saya juga tertarik dengan buku yang dibaca Adam. Judulnya 1Q84, salah satu novel distopia terkenal karya Haruki Murakami. Saya belum membacanya memang. Menurut IDN Times, saya ambil 2 pelajaran hidup dari novel 1Q84 yang ada benang merahnya dengan film Purnama Di Terminal 3 ini.
- Kita harus lebih peka terhadap hal-hal kecil dalam hidup
Seperti dalam perjalanan Adam. Dia awalnya hanya mendengarkan musik dan membaca buku hingga akhirnya diajak ngobrol sama Hawa. Mereka pun melihat banyak hal seperti Bapak-bapak yang tertidur, Orang main game, bahkan pasangan yang sedang kasmaran.
Kita memang terlalu sering sibuk dengan dunia sendiri. Padahal banyak hal-hal kecil yang harusnya bisa kita perhatikan. Bisa saja hal kecil itu nantinya akan bermanfaat untuk diri kita.
Melewati perjalanan seorang diri itu sering menyebalkan. Jadi daripada berdiam, kita bisa juga mencari Teman Perjalanan. Kadang orang asing juga bisa satu frekuensi dengan kita. Seperti Because this is My First Life yang awal kisah mereka dimulai dari dua orang asing yang nonton bola bersama. Dengan bertemu orang baru, kita akan lebih menikmati perjalanan.
Apakah saya pernah mengalaminya?
Ya, tentu saja meski kenyataannya tidak seromantis dalam film. Setidaknya saya pernahkan punya Teman Perjalanan yang saat ini pun saya lupa bagaimana wajahnya. Jika seandainya bertemu kembali, saya juga tidak akan tahu.
Untuk akting, Arya Saloka dan Westny DJ bermain dengan sangat baik. Meski hanya 16 menit, tapi saya ikut merasakan kisah mereka yang simpel bahkan ikut tersenyum dan terbawa suasana keromantisan yang berbeda. Padahal cuma pegangan tangan, tapi terasa manisnya. Terbaiknya tentu di akhir karena perubahan wajah Adam. Ada apa hayo? Mungkin kah dia hanya seorang yang diinginkan Adam agar tidak melakukan perjalanan?
Hidup itu nyebelin, tapi sama kamu jadi menyenangkan
Sekian dulu review Purnama Di Terminal 3 dari saya. Jika kalian mau nonton, search di YouTube ya! Btw, ada yang punya cerita seru selama menunggu perjalanan seperti Adam? Share cerita Kalian yuk!
Sampai jumpa. Happy blogging!
Baru tau pemeran wanitanya. Menarik banget filmnya. Apalagi pemeran cowoknya lagi hits ya 😀
BalasHapusKl aku kayaknya belum pernah punya teman perjalanan hihi.
Tapi Mbak udah punya Teman Hidup yaaa. Jadi diajak jalan aja, hahaha
HapusWaduh jadi teringat saat perpisahan di stasiun kereta. FIlm pendeknya sepertinya menarik juga untuk ditonton. Mempunyai pesan yang hampir dimiliki oleh setiap orang yang ingin berpisah
BalasHapusNah itu. Ada rasa-rasa berat jika harus berpisah
HapusWhoaaa, menariiik nih pilem pendeknyaaaa
BalasHapusOtw cuss ke YouTube ahh
aselik jadi penisirin bgt :D
Kadi pengin pelesiran lagi, dah lama banget ga naik pesawat dan merasakan aura bandara. Naik kereta api asyik juga sih, temannya lebih beragam. tapi ya kondisinya sedang begini, semoga ga kayak Adam dan Hawa yang kena delay.
BalasHapusKata orang memang untuk mengenak karakter seseirang itu yaa...lakukan perjalanan bersama.
BalasHapusEh, ini dengan travelling malah dapet jodoh yaa..
Aku jadi inget Hamish Daud, yang gak mirip kisah ini juga siih..
Tapi bayangin kalau yang meranin doi, gitu...hiiihi~
kayaknya premis ketemu teman perjalanan begini sudah cukup banyak diangkat yaa. dan kayaknya memang selalu asyik cerita model begini soalnya ujung-ujungnya jadi romantis ceritanya. hihi
BalasHapusMenarik, saya juga suka hunting film-film pendek di yutub. Tapi lebih sering yang saya tonton film bergenre humor. Bolehlah film ini coba saya lihat juga. Sepertinya menarik...
BalasHapusmbak, review film psikologi dong! film indonesia aku belum nemu yg rating 8 ke atas, pengin gitu nonton film bagus karya saudara sebangsa
BalasHapus