Okay, saya off dulu ya!Obrolan malam ini tentang #IkatanCinta rusuh banget. Saya mau mewaraskan diri. Stres mikirin rumah tangga Aldebaran dan Andin enggak ditanggung BPJSAkhir kata, "Istirahat, tidur, sudah malam!"
Pada 14 Januari 2021, saya bikin kicauan di atas. Ternyata saya salah! Pengobatan Kesehatan Jiwa Ditanggung BPJS Lho! Ngomong-ngomong, ada yang tahu berapa biaya bpjs sekarang?
Yang melihat aktivitas saya di Twitter pasti tahu bahwa saya sudah kecanduan sinetron Ikatan Cinta dan akhirnya memutuskan untuk cuti ngedrama. Kira-kira sejak November 2020 sampai sekarang. Dulu kerjaan saya adalah bangun tidur, nunggu trailer, nebak jalan cerita, nonton dan baper, saat bersambung mulai overthinking. Begitu terus sampai lelah sendiri. Akhirnya sekarang jadi penikmat saja tanpa ikut musingin mau dibawa ke mana. Saya mau jadi Penonton yang Bahagia yang menghargai karya Pembuatnya.
Lalu, bagian mana yang menarik dari sinetron ini sampai saya menasbihkan diri jadi Korban Ikatan Cinta?
Sebenarnya dari awal saya merasa bahwa sinetron ini kental akan bahasan psychological. Dari tahun lalu saya memang sudah mulai sadar bahwa saya menyukai drama atau film tipe seperti ini. Yang memberikan konflik batin itu lebih greget. Saya juga jadi lebih peduli dengan mental health.
Nah di sinetron Ikatan Cinta dalam beberapa episode lanjutan, tokoh protagonisnya Andin mengalami Anxiety atau Gangguan kecemasan. Ini adalah Gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perasaan khawatir, cemas, atau takut yang cukup kuat untuk ganggu aktivitas sehari-hari.
Awalnya Andin enggak ngeh, tapi dia sering cemas dan takut sampai pingsan apalagi saat dia mengajukan gugatan cerai pada suaminya Aldebaran. Ketika diperiksa dokter, kondisi badannya normal. Saat pindah ke RS lain, dokter menyarankan untuk memeriksa kejiwaan Andin.
Papa Surya sebagai Papa Andin mau yang terbaik untuk anaknya. Namun Mama Sarah kurang setuju soal memeriksakan Andin ke psikiater. Dia memikirkan bagaimana orang-orang di kampus akan melihat Andin. Belum lagi masalah perceraiannya.
Saya tahu saat ini kamu membenci saya, Ndin. Tapi saya tidak akan membiarkan kamu menghadapi ketakutan kamu sendirian. Saya di sini Ndin, dan akan selalu ada buat kamu@Aldebaran
Kalau boleh dibilang beruntung karena Aldebaran suaminya Andin meyakinkannya untuk berobat dan juga menemaninya. Pertama karena Mama Rosa, Ibu Al juga mengalami depresi. Jadi Al tidak mau melihat Istrinya tersiksa juga.
Bagian terpenting dari pengobatan mental adalah mengakui bahwa kita ini sakit. Lalu dukungan dari orang terdekat meskipun dalam kasus ini, Aldebaran juga jadi salah satu penyebab Andin mengalami kecemasan. Ya, Al enggak ninggalin Andin.
"Cinta adalah tindakan memaafkan tanpa batas"
Saya rasa, Ikatan Cinta adalah sinetron pertama yang mengangkat tema psikologi. Di drama Korea sih sudah lumayan banyak seperti Soul Mechanic, Dinner Mate, It's Okay to Not Be Okay dan lain sebagainya.
Sekarang ini, isu tentang kepedulian pada kesehatan mental banyak digaungkan. Kaya waktu tanggal 10 Oktober kemarin saya ikut menyuarakan lewat postingan World Mental Health Day. Walaupun enggak memungkiri bahwa masih banyak juga yang punya stigma negatif pada penderita mental illness.
Mereka selalu memikirkan apa kata orang. Mereka mengira bahwa orang yang mengalami gangguan kesehatan mental berarti gila. Padahal tidak seperti itu. Mereka juga sakit dan butuh pertolongan pengobatan.
Selain harus membuang rasa malu, kita tentu tahu bahwa berkonsultasi dan berobat ke dokter jiwa itu biayanya tidak sedikit. Makanya banyak yang lebih memilih diam dan merasa baik-baik saja. Kabar gembiranya, BPJS Kesehatan ternyata menanggung Pengobatan Kesehatan Jiwa!
BPJS Menanggung Biaya Pengobatan Kesehatan Mental
BPJS Kesehatan atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan merupakan Badan Usaha Milik Negara yang menyelenggarakan jaminan sosial kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Banyak orang yang sudah memanfaatkan ini untuk berobat. Tak banyak yang tahu, ternyata BPJS Kesehatan juga menanggung biaya pengobatan Kesehatan Mental.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 59 Tahun 2014 tentang Standar Tarif Pelayanan JKN, selama penyakit tersebut sesuai dengan indikasi medis, sesuai prosedur, dan diagnosanya maka biaya bisa dicover. Jadi peserta yang menderita depresi, gangguan bipolar, gangguan kepribadian, skizofrenia, dan berbagai penyakit mental lainnya bisa berobat menggunakan BPJS Kesehatan.
Lalu bagaimana caranya menggunakan BPJS Kesehatan untuk Periksa Kesehatan Mental?
Pertama, kita harus mengikuti pemeriksaan awal di faskes tingkat pertama seperti puskesmas atau poliklinik. Jika di sana sudah oke, maka bisa berobat di tempat tersebut. Jika tidak, maka kita akan dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa sehingga kita bisa mendapatkan pengobatan mental yang tepat. Kita bisa juga ke UGD asal sesuai standar kedaruratan medis.
Hal yang kita persiapkan juga standar seperti saat menggunakan BPJS Kesehatan bukan untuk kejiwaan. Seperti fotokopi KK dan KTP juga Kartu BPJS baik asli maupun fotokopi. Jika memang berobat ke tingkat lanjutan, maka jangan lupa surat rujukannya.
Untuk biaya BPJS Kesehatan pertahun 2021 antara lain:
- Kelas I sebesar 150 ribu rupiah
- Kelas II sebesar 100 ribu rupiah
- Kelas III sebesar 42 ribu rupiah dengan subsidi khusus untuk kelas III dari Pemerintah sehingga hanya membayar 35.000 rupiah
Sudah pahamkan bahwa berobat untuk kejiwaan bisa ditanggung BPJS. Jadi yuk manfaatkan ini. Kita harus peduli kesehatan mental lho biar hidup lebih baik dan bahagia.
Jangan lupa untuk mengetahui hal apa saja yang tidak dicover BPJS seperti pelayanan kecantikan, ketergantungan obat, perawatan gigi dan lainnya. Menyakiti diri sendiri atau melakukan hobi yang membahayakan juga tidak ditanggung. Namun kalau kamu patah hati dan merasa depresi, itu baru dibiayai.
Ada yang sudah memanfaatkan BPJS Kesehatan untuk konsultasi kejiwaan? Jika iya, share cerita Kalian ya! Sampai jumpa. Happy blogging!
waaah oke juga ya mba.. aku selama ini banyak berobat klinis saja dengan BPJS dan ternyata memang pengobatan kesehatan jiwa juga ada
BalasHapusIya. Buat jiwa juga ada, Mbak
HapusSelain stigma gila, biaya periksa kesehatan yg mahal memang jd sangkaan yang menghantui. Padahal, ternyata tanpa BPJS pun bisa jadi relatif murah lho. Seperti saudara saya yang karena khawatir ketahuan kalau mesti lewat faskes , jd nekat langsung ke psikolog di sebuah RSU. Tarif konsul nggak sampai Rp 50.000 per sesi. Besar kecil uang mmg relatif, tapi banyak yg mikir kalau konsul psikolog atau psikiater itu sampai ratusan ribu per sesi.
BalasHapusKabar gembira banget ini. Semakin banyak juga pengobatan yang bisa tercover oleh BPJS ya mba. Semoga semuanya sehat ya
BalasHapuswah kok menarik sekali sih mak, pengobatan kesehatan jiwa atau mental ditanggung bpjs, ini termasuk konsultasi dan obat juga ya ..
BalasHapusSemogaaaaa kita semua senantiasa sehaaatt wal afiat
BalasHapusaku pernah antar sodaraku ke psikiater, mba.
sebenernya dia ada BPJS, tapi katanya mau bayar dewe aja, ogah ribet :D
Ehh, ternyataaa tagihan psikiater plus obat hampir 600K
Nangis deh wkwkwkkw
sip deh, BPJS udah memfasilitasi warga Indonesia untuk sehat jiwa raga. Tinggal yang ngerasa ada masalah dengan kejiwaan aja nih harus berani untuk ketemu psikiater.
BalasHapusEh, di cover ya. Aku kira yang di cover penyakit klinis aja lho. Orang serumah sama ibuku juga suka Aldebaran semua mbk. Heboh banget ya Ikatan Cinta ini, aku nggak lihat. Apa aku aja ya yang nggak lihat IC hehe
BalasHapusYess sudah banyak yang memanfaatkan layanan ini dengan BPJS..Sangat membantu..semoga sehat jiwa raga semua..
BalasHapusBelum pernah sih kalo konsultasi untuk mental illness di BPJS. Tapi skg BPJS makin banyak kemajuan. Jadi masyarakat makin nyaman menggunakan fasilitas BPJS
BalasHapusBaguslah supaya orang2 yang butuh berobat untuk jiwa juga ga perlu pusing mikir biaya ya bisa berobat dengan tenang.
BalasHapuskocak banget dengan openingnya, LOL
BalasHapusbuat yang overthinking karena pandemi, kalah nyaleg, ataupun kesehatan mentalnya terganggu alhamdulillah yaa bisa berobat dengan BPJS.
Kalau di faskes pertama seperti puskesmas ini periksa ke psikolog apa ke dokter umum?
Well informed mbaa...
BalasHapusBanyak yg blom tahu deh kayaknya klo BPJS mengcover pengobatan mental illness juga nih
di tingkat Puskesmas juga tersedia utk konsultasi kejiwaan ini dan bisa menggunakan BPJS. Ada sodara yang memang membutuhkan terapi mental, dan selama ini menggunakan BPJS, alhamdulillah paramedisnya cooperative banget.
BalasHapusHiks aku ga nonton ikatan cinta nih, jadi ga ada gambaran, tapi aku setuju kalau tahap menyembuhkan diri dimulai dari menyadari bahwa sedang sakit dan butuh pertolongan
BalasHapusMusim pandemi begini, tema mental health memang semakin sering terdengar ya. Btw makasih infonya mba, soal mental illness pengobatannya bisa ditanggung BPSJ. Cuma memang bener, hal pertama mestinya kita bisa menerima bahwa kita sakit yaaaaa. Kalau nggak merasa sakit, mana mau berobat, apalagi pengobatan mental, stigmanya negatif di masyarakat
BalasHapusWaah, alhamdulillah ya BPJS menanggung untuk biaya pengobatan kesehatan mental. BPJS memahami deh, kalo jaman now emang kesehatan mental marak dan meningkat apalagi pasca pandemi, hiks.
BalasHapusTRus aku pen ngikik, sinetron ikatan cinta emang lagi happening iniii, jadi masuk awal ceritaa ditulisan inii
Aku baru tahu ternyata BPJS Kesehatan juga menanggung biaya pengobatan Kesehatan Mental, lho. Sesama penggemar berat IC toss dulu laahh. Haha
BalasHapusBener kok mba bpk mertua kemarin habis operasi hernia Dan alhamdulillah dicover semua sama BPJS ... Kyknya memang harus punya BPJS Kesehatan utk jaga2
BalasHapuswah aku baru tahu klo masalah kesehatan jiwa juga ditanggung oleh BPJS
BalasHapusini membuktikan klo pemerintah juga peduli kepada isu mental health ya mak
Wah baru tahu kalau konsul ke psikolog yang jd mitra bpjs bisa donk ya diganti?
BalasHapusZaman skrng emang yg namanya kesehatan jiwa mesti dijaga baik2 nih supaya enggak jd penyakit yg gak cuma nyerang pikiran melainkan fisik jg bisa kena imbasnya ya huhu
Lhoo baru tau loh Ji kalau pemeriksaan kesehatan jiwa juga ditanggung BPJS. Ga cuma Andin tuh yang harus konsul kesehatan jiwa, yang parah sih malah Elsa. Ancur tuh jiwanya. *komen sambil emosi gara2 katut nonton tipinya ibuk di rumah :))
BalasHapusKarena cinta lahir dari kesucian sehingga siapapun yang merasakannya akan menjadi baik
BalasHapusCinta yang tanpa embel apa apa
Aah, senang sekali ada quote dari Soul Mechanic yang menghiasi.
BalasHapusMemang kalau uda urusan kejiwaan, harus ke ahlinya. Jangan pakai hal yang di luar keahliannya, karena bakalan tambah runyam.
Alhamdulillah,
Kabar baik sekali kalau semua biaya pengobatan di cover oleh BPJS.
Ini menjadi kabar baik sehingga orang yang mengalami gangguan kesehatan mentalnya bisa lebih peduli untuk berobat ya
BalasHapus