Pernahkah saat Kalian berkunjung ke suatu daerah dan ingin beli barang khas di sana, tapi terhalang masalah pembayaran karena hanya bawa uang pas-pasan?
Halo, apa kabar semua? Semoga tetap dalam keadaan sehat ya. Setahun lebih pandemi, jujur saja saya belum sama sekali bepergian untuk liburan ke luar daerah. Jadi memang kangen untuk berwisata. Nah saat mbolang, biasanya kita suka jajan kan. Saya pernah mengurungkan niat beli karena masalah pembayaran tunai sementara saya hanya membawa uang secukupnya. Padahal kita juga tidak sering berkunjung ke sana.
Masalah lain juga sering terjadi. Orang Indonesia ini suka berbelanja daripada membuat sendiri. Mereka memilih membeli barang dari luar negeri daripada produk lokal. Katanya kualitasnya lebih bagus. Padahal sebenarnya banyak kok produk dalam negeri yang oke. Namun sayangnya, mereka masih tersimpan rapat karena terkendala pemasaran.
Pas banget, pada hari Jumat, 18 Juni 2021 kemarin, saya ikut webinar Puncak Kilau Digital Permata Flobamora. Acara ini diadakan di Puncak Waringin, Labuan Bajo, NTT mulai pukul pukul 08.00 WITA. Keseruannya bukan hanya melalui forum tatap muka, online dengan aplikasi Zoom dan akun YouTube Ditjen IKP Kominfo, tapi juga disiarkan secara live di TVRI, Metro TV, iNews TV, dan radio RRI.
Apasih Kilau Digital Permata Flobamora ini?
Kilau Digital Permata Flobamora, Dukung Pemulihan, Kebangkitan, dan Membangun Ekonomi Serta Pariwisata
Kita tentu tahu bahwa Indonesia telah menghadapi pandemi sejak tahun 2020. Banyak sektor yang terpengaruh dan jujur ekonomi jadi menurun. Yang paling kelihatan dampaknya adalah pariwisata, dan berimbas pada UMKM. Padahal, UMKM ini penggerak roda ekonomi. Jadi keberadaan mereka sangat vital.
Untuk menghadapi itu, muncullah Kegiatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Pada 14 Mei 2020, Gernas BBI pertama kali diluncurkan Presiden Joko Widodo sebagai upaya untuk menyelamatkan UMKM agar berhasil bangkit dan mampu melalui masa sulit pandemi Covid-19. Nah, acara Kilau Digital Permata Flobamora ini adalah puncaknya setelah beberapa kali diadakan di daerah lain.
Flobamora itu singkatan dari Flores, Sumba, Timor, dan Alor. Jadi tujuan acara ini memang untuk menampilkan kilau permata dari Flobamora secara digital. Daerah NTT sendiri juga jadi kawasan wisata super prioritas. Semua hal saat ini serba teknologi. Jadi harus memanfaatkan itu meski ada di daerah.
Dalam acara Kilau Digital Permata Flobamora kemarin, banyak tamu undangan VVIP yang hadir baik secara offline maupun online. Ada Luhut Binsar Pandjaitan (Menkomarves), Johnny G. Plate (Menkominfo), Perry Warjiyo (Gubernur BI), Tito Karnavian (Mendagri), Sandiaga Uno (Menparekraf), Erick Thohir (MenBUMN), Teten Masduki (MenkopUKM), Abdul Halim Iskandar (Mendes PDTT), Viktor Laiskodat (Gubernur NTT), Edistasius Endi (Bupati Manggarai Barat), dan lainnya. Lalu acara juga resmi dibuka oleh Wapres Ma'ruf Amin. Selain launching ceremonial, acara juga diisi dengan kegiatan Virtual Expo.
Sukseskan UMKM Lokal Lewat Digital
Sejak awal adanya Gernas BBI, tujuannya memang untuk mendorong national branding produk lokal unggulan, serta menciptakan industri baru dan dorong pertumbuhan ekonomi. Gerakan ini juga jadi bagian dari program percepatan transformasi digital dan industri kreatif nasional. Untuk apa? Agar para pelaku UMKM terdorong untuk masuk ke ekosistem digital.
Kenapa kita butuh masuk ke ekosistem digital?
Pertama karena sekarang ini memang serba digital. Ada atau tidaknya pandemi, kita harus mau maju dengan teknologi. Dengan masuk ke ekosistem digital, pasarnya akan jauh lebih luas. Bukan hanya secara nasional, tapi juga global. Hal ini juga jadi meningkatkan minat masyarakat untuk cinta, mau beli, dan bangga pada produk lokal buatan Indonesia.
Di Provinsi NTT sendiri banyak potensi yang memiliki nilai jual. Bukan hanya dari produk UMKM-nya tapi juga pariwisatanya. Salah satunya adalah adanya Kampung Adat yang merupakan identitas masyarakat yang menyatukan alam, adat, dan manusia. Maka mereka harus dilestarikan.
UMKM dan Pariwisata Go Digital
Dalam acara Kilau Digital Permata Flobamora kemarin, ada juga peresmian Hub Jaringan Pariwisata. JP Hub merupakan kolaborasi antara Kominfo, Telkom, juga Kemenparekraf buat angkat kekayaan dan keragaman alam Indonesia untuk jadi potensi pariwisata yang besar. Jadi Pelaku Usaha dan Travel Agen bisa promosi produk atau layanan wisata daerah dengan lebih efektif dan maksimal.
Hub Jaringan Pariwisata ini platform berbasis big data. Jadi potensi data kegiatan dan transaksi pariwisata dikumpulkan dan sangat berguna buat wisatawan yang akan berlibur karena ada paket wisata. Mulai dari produknya, layanannya, transportasi dan akomodasi yang bersertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability). Ini juga bisa bantu Pemerintah buat inventarisir potensi wisata dan pelaku usaha yang dihubungkan melalui www.indonesia.travel dan berbagai agen perjalanan seluruh Indonesia. Jadi skalanya lebih besar dan jangkauan lebih luas.
Untuk bergabung pun terbilang mudah. Caranya:
- Buka wonderin.id yang merupakan Indonesia digital travel & tourism platform
- Daftar dengan mengisi Nama, e-mail, dan password
- Isi data inventori mulai dari jenis usaha, merk, legalitas dan lainnya
- Unggah dokumen lain seperti akta dan NPWP perusahaan dan selesai
Mudah bukan? Jadi akan banyak Desa Wisata dan produk pariwisata yang Go Digital. Bisa banget lah kita untuk berwisata di Indonesia aja karena ada aplikasi PiKampung sebagai bentuk pelestarian Kampung Adat. Oh iya, untuk produk-produk dari NTT, ada juga toko online BUMDes Mart dan GONTT yang merupakan marketplace asli sana. Pelaku usaha bisa melakukan pemasaran dan kita bisa beli dengan mudah lewat online.
Virtual Expo Kilau Digital Permata Flobamora
Kalian tentu penasaran kan kaya apa sih produk atau suasana keseruan dari Flobamora? Yuk kita main ke Virtual Expo www.kilaudigitalflobamora.id. Di sini ada 100 UMKM lokal dengan 1.000 lebih produk kreatif mulai dari makanan dan minuman, fesyen, kerajinan dan lain sebagainya yang telah dikurasi oleh mitra Top Brand seperti Telkom, Bank Indonesia, serta marketplace. Virtual Expo tersebut juga buka kesempatan untuk semua masyarakat di Indonesia untuk beli produk-produk dari para pelaku UMKM di NTT.
Jika di awal saya bilang pernah ngedrama soal pembayaran barang saat berwisata, sekarang tidak lagi dong! Sudah ada Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dari Bank Indonesia yang bekerjasama dengan Grab, Link Aja, Dana, Gopay, OVO, dan motode pembayaran digital lainnya. Jadi kita tinggal scan kode saja setelah mengisi nama, alamat, nomor telepon, jumlah barang dan lainnya. Woh, akhirnya apa yang saya lihat di drama-drama, bisa juga dipakai dengan QRIS. Jadi pembayaran produk UMKM ini bisa tepat, mudah, murah, andal dan pastinya aman. Enggak perlu unduh kok karena di aplikasi mobile banking dan lainnya sudah ada.
Ji, yakin nih Indonesia siap dengan UMKM dan Pariwisata Go Digital?
Kalau mau semuanya serba digital, memang butuh banyak persiapan. Bukan hanya alatnya, tapi juga jaringannya. Kominfo dukung digitalisasi UMKM di Provinsi NTT lho. Di tahun 2021 ini, Kominfo melalui BAKTI akan bangun sekitar 422 BTS 4G di wilayah NTT. Mereka tersebar di 16 kabupaten, di antaranya yaitu Ende, Manggarai, Sumba Barat, Rote Ndao, Sumba Tengah, dan Manggarai Timur.
BTS ini bukan Bangtan Boys ya, Kakak. BTS itu Base Transceiver Station merupakan infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara peranti komunikasi dan jaringan operator. Bahasa mudahnya itu stasiun pemancar. Tugasnya untuk mengirim dan menerima sinyal radio ke perangkat komunikasi kaya telepon rumah, smartphone dan jenis gadget lain jadi pesan atau data.
Selain bangun BTS, persiapan lain itu ada Training untuk Desa Wisata. Ada juga pelatihan UMKM. Ya intinya banyak program pendukung agar siap melakukan digitalisasi dalam banyak hal. Termasuk gali potensi yang dimiliki daerah agar bisa jadi nilai jual.
Wah kayanya sudah panjang sekali saya ngomongin Kilau Digital Permata Flobamora ini. Pelaku usaha maupun pariwisata sudah siap nih dengan digitalisasi. Ada pesan juga dari Pak Luhut untuk pemilik homestay agar tetap menjaga kebersihan dan memberi makanan yang hangat. Sederhana itu cukup, kebersihan yang utama.
Indonesia itu kaya, banyak permata yang tersembunyi di dalamnya. UMKM dan pariwisata Indonesia seperti mutiara. Mereka perlu digosok agar terlihat dan berkilau. Caranya ya dengan masuk ke ekosistem digital. Dengan digital, mereka akan lebih dilihat oleh pasar Indonesia maupun dunia.
Sekian dulu cerita Kilau Digital Permata Flobamora kemarin. Ada yang ikut nonton juga? Paling suka bagian apa? Fashion show-nya kemarin cukup menarik ya. Jangan lupa untuk lihat Virtual Expo-nya sebelum usai.
Sampai jumpa. Happy Blogging!
oh jadi Flobamora itu singkatan dari Flores, Sumba, Timor, dan Alor. Keren deh acara ini membantu daerah di Flores, Sumba, Timor dan Alor dikenal banyak manusia dan memajukan juga area tersebut
BalasHapusBetul Mbak. Karena banyak populasinya, dengan digitalisasi jadi makin tambah maju. Ekonomi masyarakatnya juga akan terbantu
HapusSenang banget deh kalau kerajinan NTT ini dapat perhatian karena emang apa yang mereka hasilkan itu bagus. Aku sendiri yang belum pernah kesana tapi sering dibawain teman-teman yang ke NTT oleh2 khas NTT termasuk kain khasnya.
BalasHapusVirtual expo ya.. aku penasaran belum pernah ikut expo virtual. Keren ya potensi NTT, Indonesia tuh banyak banget kekayaannya ya. Moga bisa maju, mensejahterakan masyarakatnya sendiri. Amiin. Aku suka kain2 nya NTT.
BalasHapusKerja sama kominfo jg ya iniii acaranya
Jujuur...aku tu baru awal bulan Juni ini tau akronim Flobamora lho.
BalasHapusGara2nya suami donlod lagu2 timur dan jadi playlist di mobil. Salah satu judul lagunya ada kata flobamora. Waktu itu jd googling deh apa itu flobamora. Ketika ketemu judul tulisan ini, jadi langsung terbayang aja daerah sana.
Semoga progran keren ini bisa memberi manfaat maksimal bagi kehidupan masyarakat flobamora.
Btw, aku salfok sama akronim jabatan Lord Luhut ^_^
Beneran aku tu baru SEKARANG INI memperhatikan akronim jabatan beliau dan entah kenapa kok aku jd merasa lucu ... selama ini bolak balik baca ttg Lord Luhut tp baru nyadar akronim jabatannya...omayyyyy wkwkwk
Amin....
HapusSebenarnya bukan hanya Menko Marves yang agak lucu. Beberapa kementerian juga digabungkan sekarang. Kemendikbud Ristek atau Kemenparekraf
Kilau permatanya bersinar sampe sini Jiah, sampe silaaau banget!
BalasHapusTapi beneran pengen emang ke sana, transportnya itu loh yang mnahal banget, padahal karya kerajinan tangan dan kain tenun mereka kualitasnya ga main main!
Keren banget kalau ada Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia gini karena memang butuh banget dukungan untuk UMKM lokal, khususnya Indonesia bagian timur. Sayang banget kan kalau masyarakat lebih suka beli produk luar daripada produk lokal karena sebenarnya produk lokal gak kalah loh dengan yang dari luar. Trus ada kan tuh produk lokal yang diekspor ke luar, huhuh sayang banget.
BalasHapusBarokallah kabar baik nih bagi para pelaku usahanya, aku pernah gitu mbak pengen beli kepentok budget. Kan ga tahu kapan lagi akan mampir ke destinasi itu lagi, adanya website ini sangat membantu sekali.
BalasHapusSuamiku pernah ke Kupang dan ga bawa uang tunai, karena biasa di Jakarta banyakan cashless. Nah, saat ke sentra tenun mereka masih konvensional dong, mesti bayar tunai...padahal lumayan bayarnya. Jadi deh dipinjami teman yang kebetulan bawa. hihihi
BalasHapusAkhirnya pas aku ke Labuan Bajo sebelum pandemi sedia uang tunai aku, gamau terulang cerita yang sama.
Senang ada Kilau digital Permata Flobamora ini, gampang belanja kerajinan khas sana dari mana saja
Aku pengen pesan sei sapi, ada nggak ya di bumdesmart.
BalasHapusSeneng deh UMKM di NTT sudah go digital.
Baca kalimat pembukanya langsung ingat 2006, masa awal jadi pegawai baru, ditugaskan ke NTT. Ada temen nitip beli kain tenun khas sana, nggak ngasih duit dulu. Ternyata harganya mahal dan sebagai pegawai baru, duit saya mana cukup. Jadi waktu itu mupeng aja sama aneka macam motif kainnya yang menarik.
Bisa ke sana lagi, entah kapan. Dengan NTT Go digital ini, tanpa perlu ke sana bisa juga memiliki tenun NTT ya, jadi hemat biaya perjalanan
Salut dengan langkah yang dilakukan oleh Kominfo ini ya mbak
BalasHapusDengan digitalisasi seperti ini, produk umkm bisa semakin dikenal secara luas
aku jadi tahu banyak potensi NTT ini
mulai dari wisata, kuliner, feysen hingga kerajinan
Kebetulan nih aku juga ikutan nonton streaming di Youtube pas acara puncak Kilau Digital Flobamora dan baru tahu ternyata Flobamora itu singkatan dari Flores, Sumba, Timor, dan Alor. Di akhir acara aku juga ikutan Virtual Expo...wow keren banget ya kerajinan khas NTT jadi bingung mau beli yang mana, tapi aku paling suka motif kainnya yang benar-benar khas etnik.
BalasHapusWwbinar Puncak Kilau Digital Permata Flobamora ini makin membuka mata kita mengenai kekayaan NTT ya .. masya Allah banyak yang menarik di sana dan berpotensi sebenarnya untuk peningkatan ekonomi masyarakat.
BalasHapussetiap ke daerah, aku ngga pernah absen untuk beli kerajinan tangan lokal terutama kain, untuk menambah koleksiku. NTT salah satu daerah yang aku suka bangeeet ... kain koleksiku dari NTT juga lumayan banyak hehehe. Semoga UMKM Indonesia makin maju yaa
BalasHapusaku belum pernah datang langsung ke NTT, dengan adanya program NTT go digital akan memberikan informasi yang luas kepada kita yah, jadi pensaran pengen ke sana
BalasHapusSebenarnya udah banyak produk UMKM Indonesia yang diekspor keluar, krn kadang ada beberapa barang yang lbh diminati dan diharga bule ketimbang bangsa sendiri hehe
BalasHapusAdanya program pelatihan kyk gini bagus banget utk mendorong lbh banyak lagi pelaku usaha utk bisa go digital dan memasarkan barangnya lbh luas lg ya
Iyes jaringan penting bangeeett buat go digital
Pasti pernah banget mba, tapi dulu bawa uang pas pasan bukan karena nggak ada cash, tapi emang nggak punya uang baik yang cash maupun yang di rekening hehehe. Pariwisata Go Digital kalau nantinya sukses wah pasti keren bangettt. Secara banyak sekali wisata desa yang bisa diakses dengan mudah ya Mba
BalasHapusIndonesia keren..NTT keren... Semoga someday bisa nyampe kesana..pengen eksplor labuan bajo,,sumba, timor, flores yang emang unik ..
BalasHapusYakin doonk...
BalasHapusDengan dibangunnya jaringan dan dipersiapkan aplikasi digital yang mendukung berkembangnya UMKM di NTT ini, semoga penjualan semakin meningkat.
Dan mimpinya, seni dan budaya Indonesia terkenal hingga di kancah mode dunia.
Setuju banget nih dengan Gernas BBI yang sangat membantu UMKM tetap bisa terkoneksi dengan potensial buyer dari seluruh penjuru bumi. Semoga saja makin banyak yang tau informasi ini ya. Jadi tinggal akses situsnya aja untuk melihat produk-produk yang dijual dan langsung transaksi di situ. Meskipun tidak bisa datang langsung ke NTT misalnya, tapi kita bisa tau produk-produk khas buatan masyarakat sana dan bisa langsung membelinya.
BalasHapusWuih, program yang keren nih. Iya banget deh, sekarang mah, apalagi di masa pandemi kayak sekarang, semua lini harus dipush secara digital. Terutama UMKM. Supaya bisa survive dan berkembang. Semoga tujuannya tercapai
BalasHapusYa gitu dehh.. nampaknya barang luar negeri emang lebih keren kan dibandingin lokal. Alhamdulillah kemaren aku juga ikutan webinar ini mbak Jiah, bangga bisa menjadi bagian dari peresmian Kilau DIgital Permata Flobamora, bangga buatan Indonesia!
BalasHapusMau ga mau sih sekarang masyarakat UMKM kita terlibat dengan dunia digital. Karena jangkauannya jadi lebih luas. Pasarnya masyarakat dunia. Ga cuma Indonesia
BalasHapusMau ga mau sih sekarang masyarakat UMKM kita terlibat dengan dunia digital. Karena jangkauannya jadi lebih luas. Pasarnya masyarakat dunia. Ga cuma Indonesia
BalasHapusSeneng banget makin banyak UMKM yang mengangkat entitas daerah. Lebih senang lagi melihat geliat UMKM semakin bergairah di berbagai daerah dan mulai go digital. Smg gerak UMKM ini menjadi awal bangkitnya ekonomi bangsa.
BalasHapusPerhatiann6a besar ya pemerintah sama umkm daerah di ntt
BalasHapusApalagi pandemi begini suka deg2an memang mau masarin ke mana bingung banget :")
Semoga makin ningkatin prekonomian di sana