Ibuk, bagaimana ini?
Saya tertawa saja ketika melihat Keponakan perempuan (Anak Mbak Kedua) saya yang bingung karena mengalami menarke atau menstruasi untuk pertama kalinya. Kebetulan dia sedang main ke Jepara. Saya langsung bergegas mengambilkan pembalut dan celana dalam agar dia bisa ganti dengan nyaman.
Masih ingat kapan pertama kali menstruasi dan dari siapa mendapatkan ilmunya?
Jujur saya sendiri lupa kapan tepatnya mendapatkan menstruasi. Kalau tidak salah itu akhir semester kelas VII atau semester awal kelas VIII. Waktu itu, usia segitu masih normal, belum yang terlambat mengalami menarke. Kalau anak zaman sekarang, kelas 5 SD ada yang sudah menstruasi, banyak mungkin.
Untuk ilmu menstruasi, sebenarnya pertama kali saya mendapatkannya dari Guru Diniyah. Pembahasan haid ini lebih ke ilmu Fiqihnya di mana disebut sebagai darah yang keluar dari perempuan sebagai tanda baligh. Ada penjelasan tentang paling sedikit, normal dan lamanya masa haid.
Lalu hal lain yang dibahas adalah tentang apa yang tidak boleh dilakukan perempuan jika menstruasi. Tidak boleh solat, tidak wajib puasa, atau i'tikaf di masjid. Dan yang terpenting adalah cara bersuci dari hadas besar ini.
Ketika mendapat menarke, orang pertama yang membantu adalah Mbak Kedua. Kebetulan saat itu kami ada di Ponpes. Mbak saya yang memberi tahu banyak hal mulai dari pembalut sampai saat membersihkannya. Seingat saya, Ibu saya tidak pernah sama sekali membahas tentang menstruasi ini.
Saya tidak tahu mengapa dan sampai saat ini saya tidak pernah bertanya. Kemungkinan terbesar adalah karena pembahasan tentang menstruasi ini dianggap tabu. Banyak Ibu yang malah jadi sumber stigma, mitos, kepercayaan dan miskonsepsi yang justru merugikan kesehatan perempuan.
Memahami Pentingnya Manajemen Kebersihan Menstruasi
Nah beruntung sekali karena pada 27 Mei 2021 kemarin, saya termasuk 1.000 perempuan Indonesia yang berkesempatan mengikuti Webinar Sehat dan Bersih Saat Menstruasi. Acara ini diadakan dalam rangka menyambut Hari Kebersihan Menstruasi oleh Perkumpulan Obstetri & Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia dan Mundipharma Indonesia. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman perempuan mengenai pentingnya Manajemen Kebersihan Menstruasi.
Saya baru tahu bahwa setiap tanggal 28 Mei diperingati sebagai Hari Kebersihan Menstruasi. Ternyata masih banyak perempuan yang belum sadar akan pentingnya MKM. Padahal banyak banget lho masalah yang terjadi jika kita tidak menjaga kebersihan Miss V misalnya Keputihan, Gatal Area Kewanitaan, bahkan infeksi lainnya seperti kanker serviks. Oh no!
Makanya penting bagi kita perempuan untuk mengetahui Manajemen Kebersihan Menstruasi. Kira-kira, apa saja itu?
Sebelum kita membahas lebih lanjut, perlu kita ketahui bahwa Menstruasi merupakan proses biologis yang normal dialami setiap perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa anak tersebut sudah memasuki masa pubertas dan siap untuk bereproduksi. Kenapa? Soalnya sebelum haid, ada sel telur yang matang. Karena tidak dibuahi, maka sel telur tersebut luruh dan keluar sebagai datang bulan.
Idealnya, tiap anak perempuan dapat pengetahuan mengenai menstruasi sebelum mengalami menarke. Hal ini sangat penting supaya anak perempuan bisa menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi selama masa menstruasi dan tetap bisa beraktivitas dengan nyaman tanpa khawatir.
Manajemen Kebersihan Menstruasi
- Menjaga kebersihan badan
- Cuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut
- Ganti pembalut minimal 4 jam
- Bersihkan vagina secara benar dari arah depan ke belakang dengan air bersih yang mengalir
- Gunakan celana dalam katun dan ganti jika terasa lembab
- Gunakan cairan pembersih yang sesuai dengan pH normal vagina
- Buang pembalut dengan cara yang benar yaitu dicuci terlebih dahulu, dibungkus, baru dibuang di tempat sampah tertutup
- Jika sudah aktif secara seksual, maka lakukan pemeriksaan IVA atau Pap Smear secara teratur
Untuk pembalut, sebenarnya saya sendiri merasa nyaman dengan yang sekali pakai. Tak masalah jika kamu memakai pembalut yang dicuci atau Menstrual cup. Semua itu bagus. Tinggal pilih mana yang nyaman. Yang terpenting adalah waktu rutin untuk menggantinya.
Jika kita melakukan hal di atas, Iritasi Miss V, Bau Tak Sedap Vagina atau masalah kesehatan seperti Infeksi saluran reproduksi, Infeksi saluran kemih, Infeksi jamur, kanker serviks bisa dihindari. Kan kita sudah belajar Manajemen Kebersihan Menstruasi.
Btw, tadi saya menulis cairan pembersih vagina. Ya sebaiknya kita menghindari penggunaan sabun mandi karena pH-nya tidak sesuai dengan daerah kewanitaan kita apalagi saat menstruasi. Lalu, ada tidak cairan pembersih yang sesuai?
Ada lho ternyata. Semua tersedia di BETADINE® Feminine Care. Rangkaian produk area kewanitaan ini lengkap dan berkualitas tinggi. Ada pembersih kewanitaan sehari-hari dengan prebiotik dan kandungan daun sirih. Pembersih antiseptik untuk mengatasi infeksi area kewanitaan dan antiseptik kewanitaan yang dilengkapi dengan aplikator. Ada juga tisu basah pembersih kewanitaan dengan prebiotik yang 100% biodegradable atau flushable.
Untuk penggunaan sehari-hari, pakai Betadine Feminine Wash karena:
✓ PH-balanced
✓ Prebiotics
✓ Paraben Free
✓ Hypoallergenic
✓ Gynaecologically Tested
Untuk pembelian, kita bisa mendapatkannya di Shopee atau Tokopedia. Jika Miss V sehat, aktivitas kita pun jadi nyaman.
Ibu, Sudahkah Bicara Dari Hati Ke Hati Soal Menstruasi Dengan Putrimu?
Meski saya belum menjadi seorang Ibu, tapi saya sudah mulai berbicara lho soal Menstruasi ini kepada Keponakan saya yang berusia 9 tahun. Saya berkaca dari diri sendiri yang tidak pernah membahas hal ini bersama Ibu. Padahal Ibu adalah sumber informasi yang paling diharapkan oleh anak perempuan.
Jadi sebagai Calon Ibu, saya harus punya pemahaman yang benar dan tepat, baik soal mitos juga fakta tentang Menstruasi. Ini bukan hal tabu karena dengan membicarakannya justru bisa meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan termasuk terhindar dari masalah Iritasi Miss V atau infeksi karena paham Manajemen Kebersihan Menstruasi. Yang terpenting juga, hubungan Ibu dan anak akan lebih dekat.
Menstruasi juga jadi pembahasan yang cukup sensitif untuk remaja. Jadi kita harus bersikap positif, menjelaskan secara kongkrit dan membahasnya secara berulang. Berdiskusi akan jauh lebih baik sehingga mereka siap saat mengalami menarke dan tetap menjaga kesehatan reproduksinya.
Bagaimana jika anak kita laki-laki?
Kalau menurut saya, anak laki-laki malah wajib paham soal Menstruasi ini secara ilmu Fiqih. Secara umum juga sama pentingnya mereka tahu masalah haid agar lebih memahami dan menghargai perempuan serta pengetahuan reproduksi. Jadi misalnya ada temannya yang sakit Menstruasi, mereka tidak mengejek tapi justru membantu dengan memberikan air hangat contohnya.
Dukungan Pemerintah Dalam Manajemen Kebersihan Menstruasi
Kata siapa masalah menstruasi hanya urusan wanita? Tentu saja tidak. Buktinya Pemerintah sendiri punya banyak progam yang mendukung Kesehatan Reproduksi Remaja seperti UKS, Aku Bangga Aku Tahu, Posyandu Remaja serta Vaksinasi HPV untuk mengurangi risiko Kanker Serviks.
Sepertinya sudah panjang sekali saya berbicara tentang Menstruasi. Terima kasih kepada Ibu Anna Surti Ariani, Dokter Dwiana Ocviyanti, Dokter Dwi Oktavia Handayani, Ibu Mada Shinta Dewi, dan semua pihak yang sudah mendukung dalam Webinar ini. Sangat bermanfaat lho! Kita jadi lebih peduli dengan manajemen kebersihan menstruasi dan jaga kesehatan reproduksi. Serta hal-hal apa yang bisa kita beritahukan kepada anak sebelum mengalami menarke.
Sekian dulu. Ada yang pernah drama saat mengalami haid pertama? Sudahkah Kalian mengetahui dan memahami pentingnya Manajemen Kebersihan Menstruasi? Coba share ceritanya ya!
Sampai jumpa. Happy Blogging!
Beruntung sekali ya ikut webinar ini, banyak ilmunya.
BalasHapusIya, Alhamdulillah
HapusMembicarakan soal menstruasi sejak dini saat ini tidak tabu atau malu lagi ya. Terus gak hanya ke anak perempuan saja, anak laki-laki pun kita kasih Informasi juga. Saya setuju itu karena saya pun demikian. Saat saya sedang tidak solat, saya sudah jelaskan sejak lama terhadap anak laki-laki saya. Jadi dia gak tanya tanya lagi kenapa Ibu tidak solat?
BalasHapusIyes betul. Jadi bukan perkara enaknya gak puasa atau solat aja ya yang harus mereka tahu
HapusHahaaa, inget donk Jiaah, aku dulu pas SMP kelass 2, di sekolah pula tanpa edukasi dari si mama, justru malah suruh pulang sama guru karena udah ternodai roknya.
BalasHapusMakanya ketika punya anak perempuan, aku bener2 edukasi dari awal tanpa malu2, jadinya biar lebih enak diskusinya apalagi soal MKM ini, duuhh penting bangeet.
Punya kisah lucu saat mendampi Olip menstruasi pertama kebneran hari minggu pas libur, udah dikasih tahu tata caranya ganti pembalut setiap 4 jam sekali. Eh pembalutnya banyak di toilet tanpa dicuci, wkakkakaka.. jijik katanya
aku juga sudah mulai mengajarkan banyak hal terkait kesehatan alat reproduksi ke anak gadisku mba, termasuk pentingnya menjaga kebersihan saat menstruasi
BalasHapusDAn sangat penting banget soal MKM ini ga hanya buat anak2 kita juga, plus emak2nya yaa. SAling reminder jadinya.
HapusAlhamdulillah sekarang udah banyak info tentang tips menghadapi menstruasi. Jaman dulu terbatas sekali. Itu betadine wash apa dipakai pas menstruasi atau hari biasa mbak?
BalasHapusJenisnya beda-beda, Mbak. Namun ada yang bisa dipakai untuk sehari-hari, baik saat menstruasi atau tidak
Hapussaya sudha lama pakai betadine cleansing wipesnya mba karena dia biodegradable jadi bisa hancur saat terkena air :)
BalasHapusaku pake nih semua produk betadine, buat daily, red day sampe yang buat traveling pun aku pake, alhamdulillah memang bagus produknya
BalasHapusBagus yah produknya mba aku baru mau coba nih untuk produk pembersihan area kewwanitaan betadine
HapusWebinar yang bermanfaat ya mba, jadinya saya lebih prepare memberikan edukasi yang baik pada anak perempuan tentang menstruasi ini, juga anak laki2 tentunya :)
BalasHapusjadi ibu kudu cerdas ya, jangan sampai kemakan mitos lalu meneruskannya ada anak anak...
BalasHapusBtw aku udah coba produk betadien feminine care, emang rekomended...
Iya..nih..menurut pengalamanku dulu ortu kurang banget ngasih edukasi..dan dia juga gakntaunkali ya..apa yg harus disampaikan..kecuali jangan terlalu dekat dengan lelaki..hehehhe
BalasHapusSekarang kita sebagai ibu harus edukasi yg bener ke anak sebelum dapat mens pertama
Produk betadine bagus semua tapi yang baru ini belum coba kak
BalasHapusAnak gadisku smp kelas 2 pertama kali mengalami menstruasi, jauh sebelum itu saat awal memasuki SMP udh aku kasih edukasi bagaimana solusi ketika menstruasi pertama kali ketika dialaminya di sekolah, apa yang harus dilakukan dll penting bgt. Supaya mereka gak panik saat mengalaminya untuk pertama kalinya
BalasHapusUntunglah ada mbak yg bantu pas di pondok ya. Mungkin klo sama ustadzah kan ada asa malu ya. Alhamdhulilah nadia mens sebelum masuk pondok jd aku mendampingi
BalasHapusHai Mba Jiah. Aku termasuk terbuka soal menstruasi dengan anak perempuan. Bahkan sebelum menstruasi sudah aku edikasikan kepada mereka :)
BalasHapusSetuju banget kalau anak laki2 harus tau soal menstruasi.
BalasHapusKelak dia nggak hanya jadi suami, tapi juga ayah bagi anak-anaknya.
Sebagai ibu yang punya 2 anak aku jadi merasa diingatkan nih soal edukasi nantinya ke anak cowoku dan anak cewe soal menstruasi ini. Harusnya udah bukan hal yang tabu untuk dibicarakan ya. Agar semakin aware juga dengan kebersihan dan menjaga kesehatan organ reproduksi
BalasHapusNambah pengetahuan baca ini soalnya dulu pertama menstruasi nggak diajarkan harus begini begitu, masih tabu saat itu. Sekarang serba terbuka, dan edukasi ini penting diajarkan kepada para remaja
BalasHapusSuka ama pesan di akhir tulisan kak, walaupun anak kita laki-laki, ga ada salahnya kok ngasih ilmu seputar menstruasi ini. Paling tidak saat ada teman perempuannya yang sakit karena mens dia bisa membantu. ini juga yang jadi alasanku ngasih sedikit pengetahuan seputar mens ke anak sulung laki-laki ku, hehehe
BalasHapusasik banget ini webinarnya deh, dapet banyak ilmu juga yaaa, inget banget dulu menstruasi pas kelas 2 sma, langsung ijin pulang karena kaget dan nggak bawa pembalut huhu
BalasHapusAku juga pakai nih Betadine feminin was yang foam tapi. Hmm, untuk edukasi mentruasi ke anak masih proses sih kak kadang anakku nih suka malu gitu kalau bahas yang agak sensitif dan ini menjadi PR ku sebagai orang tua mengkomunikasikan dengannya.
BalasHapusMenstruasi pertama dulu jg sempat dibuat bingung krn ga paham harus melakukan apa.
BalasHapusTapi sekarang itu bisa diminimalisir dgn webinar tentang manajemen kebersihan menstruasi seperti ini ya. Anak perempuan harus paham ilmunya bahwa kebersihan saat haid terjaga, organ reproduksi juga terjamin kesehatannya.
"Kalau tidak salah itu akhir semester kelas VII atau semester awal kelas VIII" --->> aku ngitungin itu kelas berapa berarti ya Allah :D Ternyata kelas 7-8, itu berarti kelas 1-2 smp yah, wkwkkwkw aku masih belum apal nih sama tingkatan kelas yang sekarang :D Btw aku dulu mens kelas 1 smp cawu 3 ((cawuuuu :p))
BalasHapusAku sendiri pernah ngobrol sama anakku tentang mens, soalnbya udah kelas 4 dan uah mulai ada tanda2 pubertas. Jadi palingan aku ceritain yg basic2 aja kalau mens itu seperti apa dan harus diapain darahnya. Kalau untuk anak laki2, aku serahkan pada papanya aja hahahahah :D
Dulu aku pertama kali mens, SMP kelas 1.Pas di sekolah, ga bawa pembalut. Untungnya aku udah tahu kalau aku pasti akan menstruasi, karena sering diceritain sama guru mengaji, terus suka lihat mama juga. jadi ga panik, cuma malu aja. Benar ilmu tentang kebersihan diri selama menstruasi itu harus diberikan oleh orang terdekat yaa, agar anak memahami bahwa menstruasi itu bukan hal yang memalukan.
BalasHapusNai pun sempat kebingungan pakai pembalut ketika pertama kali menstruasi. Untungnya terjadi di rumah. Jadi bisa langsung tanya ke bundanya hehehe
BalasHapusDulu aku haid pertama kelas 1 smp, pas di sekolah. Alhamdulillah gak panik sih, cuma malu aja. Jadi selama itu, aku ga keluar dari bangku, karena kan ga bawa pembalut. Penting di UKs ada perlengkapan anak perempuan ya, jaga jaga jika ada yang haid Pertama di sekolah
BalasHapusInformasi penting banget ini ya... Aku di rumah ada 2 remaja putri nih jadi keingetan utk lebih memperhatikan tentang ini. Meski kelihatannya mereka sudah paham harus selalu diingatkan lagi...:D
BalasHapusBenar sekali, hal telah dianggap mitos oleh kalangan masyarakat sebagian sehingga berbicara tentang menstruasi kadang dianggap jorok dan sebagainya.
BalasHapusTapi minimnya ilmu tentang bagaimana bersikap disaat menstruasi hal ini berdampak pada kesehatan. Jadi tentu uraian manajemen kebersihan menstruasi sangat mengedukasi pemahaman kita sebagai perempuan bhwa sangat penting menjaga kebersihan disaat menstruasi.
Berasa beruntung banget bisa ikut dalam 1000 perempuan yang mendapatkan edukasi tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi. Mantap euuy. Jadi bisa menginfokan materi-materi yang didapat nggak hanya untuk anak sendiri tapi juga u.para perempuan yang ada di sekitarku.
BalasHapusPertama kali aku menstruasi kelas 2 SMP Ji, tapi gak bingung sih harus gimana. Untungnya dapatnya subuh sebelum pergi sekolah. Kalau di sekolahan anakku sudah dapat edukasinya juga di pelajaran keputrian gitu. Manajemen KEbersihan Mesntruasi harus diduung banyak pihak ya untuk membantu perempuan
BalasHapusAku juga masing ingat saat menarke. rada kebingungan dan panik sih, soalnya blm paham dan mengerti hal seperti itu dulu. Makanya ada baiknya anak gadis kita diberikan edukasi ttg mentruasi.
BalasHapusbenar sekali mbak, webinar ini sangat meriah ya mbak
BalasHapuspembicaranya keren keren, ilmu yang dibagikan juga sangat bermanfaat
sangat membantu perempuan menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan saat menstruasi
Suka banget sama seminar kyk gini yang bahas masalah kewanitaan tanpa khawatir tabu2an. Memang edukasi kyk gini kudu sering dilakukan krn biar anak perempuan khususnya makin paham kalau organ kewanitaannya berharga ya.
BalasHapusBtw aku jg pakai pembersih kewanitaan betadine di rumah lho.
Pertama mens aku kelas 2 SMP. Di pondok. Deg2an juga sih ji.
BalasHapusOiya jiah apa kabar? Semoga sehat selalu yaa dengan kelaurga
Alhamdulillah kabar baik dan sehat, hehehe
HapusMasih inget banget pas dapet pengalaman menstruasi pertama.
BalasHapusAlhamdulillah, kini ada pengetahuan dari webinar Betadine mengenai cara berbicara dengan anak remaja untuk menghadapi masanya.
Semoga kita bisa mendampingi anak-anak dan memberikan informasi yang benar.
Dulu menyebutnya masih malu-malu yaa..
HapusTapi kini kalau ngobrolnya sama anak zaman sekarang, harus jelas dan menggunakan bahasa yang lugas. Mestruasi dan bagaimana manajemen membersihkannya yang baik dan benar.
Kalau saya mengalami menstruasi pertama kali saat kelas 1 SMP, pas di sekolah pakai seragam putih-putih pula. Untungnya teman-teman di sekolah saling proaktif membantu mencarikan pembalut di UKS :)
BalasHapusjangan lagi merasa tabu untuk membicarakan seputar menstruasi dengan teman terlebih dengan anak sendiri ya
BalasHapusAku ikut webinar ini dan bagus banget untuk disounding ke masyarakat karena ternyata banyak yang belum paham pentingnya kebersihan organ vital saat mens
BalasHapusaku waktu pertama kali disambut sukacita ibu sih. hahaha.. tapi emang ilmu dsbnya tau dari kakak. seingatku.
BalasHapusdulu kelas 4 sd udah mens pertama. kaget sih.
sekarang anak ketiga udah mulai tau tentang haid ini dr dia kelas 1 sd. tapi aku belom bicara lebih lanjut. mungkin bertahap. karena mau jelasin ke kakaknya dulu tentang akil baligh ini
kalau lagi banyak, saya gak pake 4 jam juga udah harus ganti pembalut, sebab banyak banget, banjir. memang penting ya edukasi semacam ini untuk kesehatan alat reproduksi juga kan ya, agar tidak terinfeksi karena kita salah dalam menjaga kesehatan daerah sensitif.
BalasHapusBetul sekali, membicarakan tentang menstruasi dan reproduksi seharusnya tidak tabu lagi dengan ibu dan anak agar anak punya pengetahuan yang cukup dan valid ya informasinya
BalasHapusSenang banget ya mbak bisa ikutan webinar ini, aku jadi banyak tahu tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi, jadi aku bisa membagi pengetahuan ini dengan perempuan lain terutama anakku nih meskipun belum mengalami menstruasi tapi sudah harus diedukasi sejak dini.
BalasHapusJadi ingat kalau menstruasi suka banget banyak, dan itu tuh suka ganti pembalut berkali-kali, jadi kebersihan penting diperhatikan.
BalasHapusAlhamdulillah dulu sempat mengajarkan pada si sulung tentang menstruasi sebelum dia mondok. Meski menarkenya terjadi di pondok dimana ga ada ibunya di sana, dia sudah paham bagaimana harus menggunakan pembalut dan menghadapi masa-masa menstruasinya. Plus dapet ilmu juga yang bagus dari para pengasuh pondoknya tentang hal ini.
BalasHapusKalau di tulis kelas VII atau VIII aku yang angkatan tuwa ini ndadak ngitung ini kelas berapaa siiih haha #dibahas :D
BalasHapusAku suka banget acara webinar kmrn, krn gak sungkan ngobrolin menstruasi.
Semoga setelah ini banyak anak gadis yg paham soal menstruasi sblm menarke yaa :D
ini acaranya keren banget sih emang. nggak nyesel. seharusnya lebih banyak perempuan yang nonton acaranya dan teredukasi.
BalasHapussama mba aku juga masih nyaman pake yang sekali pakai kalau pake mens pad atau yang cup itu belum cocok sama ritme kerjaku yang harus bolak balik ke toilet bisa dipentung bolak balik mba hehe
BalasHapusAlhamdulillah ya banyak ilmu saat ikutan webinar ini, karena memang harus diakui banyak perempuan terutama anak remaja yang belum dapat edukasi yang tepat tentang menstruasi
BalasHapusHaid pertama kali smp, dari situ mulai aware soal kebersihan daerah feminim, jgan lama2 pake pembalut (kalau lg banyak harus sering ganti) , kalau ada keputihan lama harus lapor mama karena takutnya penyakit heuheu
BalasHapusAku pun jadi jadi tahu ttg bagaimana cara baik kenalin ke anak termasuk anak laki2
BalasHapusHuwaaa menarke saat di ponpes, alhamdulillah ada kakak yang membantu, ya. Sebenarnya mens itu kan normal jadi yaa biasa aja dibahas supaya anak perempuan lebih siap menghadapinya.
BalasHapusMaterinya jadi bekal banget buat ngobrol sama anak gadisku yang sudah beranjak dewasa. Bismillah, meskipun masih agak deg-degan, tapi saya berniat mencoba menjelaskan kepada Najwa karena emang kesehatan reproduksi ini penting banget untuk dibicarakan.
BalasHapusSaya saat menarke tidak tahu harus berbuat apa, malu dan malah menyembunyikannya dari keluarga. Sungguh hal itu membekas di ingatan dan saya tidak mau terulang kepada anak saya sehingga dari sejak dia umur 7 tahun udah saya perkenalkan dan saya ajari segala sesuatunya tentang menarke.
BalasHapus