Seberapa kenal kamu dengan lingkungan sekitarmu? Bagaimana cuacanya? Tanahnya? Atau orang-orang sekitarnya?
Halo, apa kabar? Semoga dalam keadaan sehat dan baik ya. Beberapa waktu kemarin ada pembahasan tentang lingkungan toxic di WAG. Berhubungan dengan manusia memang nano-nano. Namun sebagai makhluk sosial, kita harus beradaptasi dan berusaha untuk menciptakan kenyamanan untuk diri sendiri dan juga sekitar kita.
Berbicara makhluk hidup, pasti ada hubungannya dengan ekosistem, hubungan timbal balik kita dan lingkungan tempat tinggal. Mengenal lingkungan sekitar ini wajib, mulai dari orangnya, daerahnya, bahkan keadaan suhu juga tanahnya. Siapa tahu kita berkesempatan untuk tinggal di sana dalam jangka waktu yang lama.
Nah Kemarin, saya sempat membaca postingan Teman Blogger. Dia bercerita tentang dana pondasi yang dihabiskan untuk rumah dan kantor yang ternyata lebih besar daripada anggaran untuk bangunannya. Perkaranya adalah tanah yang ditempati itu berjenis tanah gambut. Ingatan saya pun melayang pada pelajaran zaman SD dulu. Saya tahunya tanah gambut ini hitam dan basah. Jika terbakar akan sulit dipadamkan. Apakah benar begitu?
Lindungi Lahan Gambut Dan Fauna Indonesia
Pas sekali pada Jumat, 06 Agustus 2021, #EcoBloggerSquad kumpul kembali. Kali ini kami ngobrol dengan tajuk, Lindungi Lahan Gambut, Lindungi Fauna Indonesia Online Blogger Gathering. Acara ini sendiri menghadirkan Pembicara yaitu:
- Ola Abas - Pantau Gambut
- Herlina Agustin - Pusat Studi Komunikasi Lingkungan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
Sebenarnya, apa sih Lahan Gambut itu? Apa hubungannya dengan fauna di Indonesia?
Sebelumnya, saya pernah membahas bahwa Indonesia terkenal karena adanya karhutla sehingga menghasilkan banyak asap dan karbondioksida di dunia. Padahal jika kita bisa mencegah Karhutla, kita juga bisa mencegah pandemi. Selain hutan, yang banyak terbakar atau mungkin sengaja dibakar adalah Lahan Gambut.
Lahan Gambut merupakan ekosistem alami darat yang terbentuk dari timbunan materi organik seperti pohon, rumput, bahkan hewan yang membusuk dalam waktu 10-40 ribu tahun yang lalu. Biasanya gambut ini ada di daratan rendah daerah pesisir. Warna tanahnya sendiri adalah coklat kehitaman dan basah. Walaupun seperti tidak menarik, tapi lahan gambut ini kaya akan bahan organik. Gambut juga mampu menyimpan karbon dua kali lebih banyak daripada hutan tanah mineral yang ada di seluruh dunia.
Lahan Gambut di Indonesia jadi yang terbesar nomor 4 di dunia atau sekitar 15-20 juta hektare. Ini juga jadi lahan gambut tropis terluas nomor 2 setelah Amazon, Brazil. Bangga kan kamu punya kawasan penyimpanan karbon yang penting bagi dunia? Ya senang, tapi ini jadi simalakama sebab lahan gambut kita sebenarnya sedang terancam!
Karena warna dan sifatnya yang basah, orang berpikir bahwa gambut adalah lahan yang terbuang. Daripada tidak berguna, mereka pikir untuk mengeringkan saja dan dialihfungsikan jadi perkebunan atau pertanian. Caranya? Tentu saja dibakar terus menerus agar tidak ada air lagi yang terserap.
Padahal jika lahan gambut kering, api sekecil apa pun bisa memicu kebakaran bahkan mencapai di kedalaman 4 meter. Walaupun api di permukaan dipadamkan, bukan berarti yang bawah padam juga. Ini bisa menjalar ke tempat lain bahkan bertahan sampai berbulan-bulan. Padahal, lahan gambut ini punya peran penting untuk kehidupan kita, antara lain:
- Mengurangi dampak bencana banjir dan kemarau. Hal ini karena keunikan ekosistem gambut yang seperti spons. Gambut akan menyerap banyak air dan akan dilepaskan perlahan saat musim kemarau. Jadi bisa menjaga ketersediaan air tanah
- Menunjang perekonomian masyarakat lokal. Orang bisa mengandalkan budidaya ikan atau udang di sungai sekitar gambut. Banyak pohon seperti Meranti, Pulai, Palem, atau tanaman obat tumbuh di rawa gambut
- Habitat untuk perlindungan keanekaragaman hayati yang terancam punah. Ini penting sekali karena Indonesia kaya akan flora dan fauna
- Menjaga perubahan iklim karena bisa menyimpan cadangan karbon yang besar
Lalu, apa yang terjadi jika lahan gambut rusak?
- Yang pasti, ancaman banjir akan muncul karena gambut tidak lagi bisa menyerap air
- Kemarau hingga terjadi kebakaran yang sulit dipadamkan
- Kabut asap akibat lahan gambut dalam yang terus terbakar. Ini juga berdampak pada kesehatan dan terganggunya aktivitas sehari-hari
- Pencemaran tanah dan air
- Hilangnya keanekaragaman hayati
- Perubahan iklim semakin cepat karena karbon dioksida terlepas dari tanah gambut sehingga membuat bumi semakin panas
Lindungi Lahan Gambut = Lindungi Fauna Indonesia
Kalau mau dihitung, Indonesia punya kekayaan dari berbagai jenis. Salah satunya adalah beragam hewannya. Hal ini dipengaruhi oleh garis Wallace dan Weber sehingga ada 3 jenis fauna yaitu fauna Asiatis, fauna peralihan, dan fauna Australis. Contohnya nih fauna Asiatis yang besar seperti badak dan gajah sementara fauna Australis itu kecil seperti cendrawasih dan lainnya.
Nah di lahan gambut, hampir semua keluarga kerajaan animalia itu ada. Mulai dari orangutan, badak, macan kumbang, sampai ikan terkecil di dunia, peadocypris progenetica juga ada. Masalahnya, hewan-hewan ini adalah spesies yang terancam punah.
Masalah penurunan spesies fauna Indonesia ini terjadi karena banyak hal. Ada karena perburuan dan perdagangan apalagi Indonesia jadi pemasok terbesar produk satwa liar di Asia. Lalu eksploitasi alam yang berlebihan, alih fungsi hutan dan lahan sampai perubahan iklim.
Kalau kita lihat, sebenarnya manusia juga punya andil besar pada penurunan spesies fauna Indonesia. Satwa liar yang harusnya hidup di alam, eh malah dipelihara gara-gara enggak tahu mana satwa domestik. Akibatnya, mereka hidup tidak semestinya, bahkan mati. Sedih banget kan?
Ternyata jadi kaya tidak selamanya menyenangkan apalagi jika kita tidak bisa mengelolanya. 50% spesies akan punah pada tahun 2100, atau mungkin sebelumnya. Mau seperti itu? Tentu saja tidak. Lalu apa yang bisa kita lakukan? Ya kembalikan mereka pada tempatnya. Jaga habitatnya agar mereka tetap berada di alam. Jangan lupa untuk menambah edukasi tentang fauna Indonesia.
Lahan gambut adalah salah satu habitat fauna Indonesia. Jika rusak, maka akan mengancam banyak hal. Jadi kita butuh solusi, yaitu dengan melindungi apa yang tersisa dan restorasi lahan gambut yang rusak. Caranya:
- Kesadaran tentang pentingnya lahan gambut harus terus disebarkan
- Menyuarakan isu perlindungan lahan gambut secara konsisten
- Mendorong komitmen Pemerintah agar serius di dalam pengelolaan dan perlindungan gambut. Bisa lewat Peraturan Pemerintah (PP) No.57 Tahun 2016 jo PP No.71 Tahun 2014 dan Instruksi Presiden (Inpres) No.5 Tahun 2019
Saya tahu, ini bukan hal mudah. Namun sudah tugas kita untuk menjaga bumi karena itu berarti menjaga manusia itu sendiri. Lahan Gambut bukan lahan kosong. Kita bisa memanfaatkannya, bukan merusaknya. Dengan melindungi gambut, kita juga melindungi fauna Indonesia yang ada di dalamnyaa.
Butuh waktu ribuan tahun untuk membentuk gambut, namun hanya sesaat untuk merusaknya#peatlandisnotwasteland
Online Blogger Gathering ala EBS memang selalu menarik. Kita jadi semakin tahu soal Lahan Gambut dan apa yang harus kita lakukan untuk membantu melindungi dan mengembalikannya jadi habitat fauna.
Sekian dulu. Sampai jumpa. Happy Blogging!
lahan gambut manfaatnya banyak sekali buat lingkungan hidup di bumi terutama menjaga kelestariannya juga
BalasHapusIya yaya...tadinya aku pikir ya hanya bisa jadi lahan tidur aja gambut ini..ternyata banyak manfaat bukan hanya untuk masyarakat sekitar..tapi untuk global pun besar sekali manfaatnya
HapusAku baru tahu mba ternyata lahan gambut itu mudah sekali terbakarnya. Berartu serem juga ya kalau di pakai buat bangun rumah. Semoga semakin banyak kesadaran kita dan masyarakat untuk menjaga alam ini ya mba dan berhati hati terutama ga bakar hutan dan ga buang sampah sembarangan. Kasian juga flora dan fauna kita
BalasHapusjadi walaupun lahan gambut tetap bermanfaat buat orang-orang dan lingkungan sekitar ya, Mba. Memang harus digerakkan nih kesadaran diri kita untuk lestarikan lingkungan
BalasHapusBaru ngerti pentingnya lahan gambut. Di masa orde baru dulu kayaknya gencar banget tuh alih fungsi lahan gambut, tapi waktu itu aku nggak ngerti knapa kebijakan itu sering dipermasalahkan. TErnyata berkaitan dengan lingkungan ya.
BalasHapusTernyata jadi kaya tidak selamanya menyenangkan apalagi jika kita tidak bisa mengelolanya.
BalasHapusBener banget, mbaa
Dan aku jadi keinget, ada akun YouTuber (masih sodaranya Raffi Ahmad) yg melihara aneka satwa yg dilindungi.
Walopun katanya udah dapat izin dari pihak berwenang, tetep aja kok rasanya gimanaaaa gitu.
Kebanggaan menjadi negara dengan lahan gambut terluas dan terbesar di dunia tidak akan ada artinya kalau justru keberadaannya dapat mengancam kehidupan dan lingkungan. Harus banget tahu cara mengelola dan melindunginya agar hanya manfaatnya yang bisa kita dapatkan, bukan sebaliknya.
BalasHapusSepakat banget kalau kesadaran pentingnya menjaga lahan gambut harus dilakukan. Banyak manfaat tapi banyak yang kurang menyadari. Aku pribadi makin tahu setelah tulisan mba Jiah
BalasHapusBaca paparanmu menyenangkan, Mak. jadi ingt pelajaran Geografi waktu smp-sma dulu. Kok terasa boring. Padahal pas aplikasinya malah seru dan menyenangkan. Soal lahan gambut ini aku abru tau kalau bisa sedalam itu tanahnya menyerap api saat terjadi kebakaran eh apa dibakar, ya? Entah ga tau atau otaknya bisnis melulu, padahal lahan gambut bisa dimanfaatkan dan menghasilkan secara eknomis bukan cuma dengan cara dibakar.
BalasHapusKalau punya rejeki banyak dan mau bikin rumah, perlu tau juga nih saat survei tanah buat lahannya. Jangan sampai boncos karena salah milih tempat
Lama terbentuk lahan gambut, tapi merusaknya bisa sekejap. Perlu kampanye yang dimulai dari diri sendiri untuk menjaga kelestarian lahan gambut
BalasHapusWah bener juga ya mbak. Lahan gambut itu tempat hidup berbagai fauna di Indonesia. Kalau rusak ya fauna juga ikutan pergi bahkan mati. Hiks. Aq pernah wisata ke hutan gambut dan memang enggak mudah membangun dan memelihara nya
BalasHapusWah, ga heran deh soal kebakaran hutan ga ada habisnya. Ternyata bukan cuma pohon2 biasa aja tapi lahan gambut pun mudah terbakar. Ulah manusia ini kenapa ya sulit sekali dihentikan karena kepentingan pribadi? Hmmm... Bikin banjir, tanah longsor dll nih kalau kita ga merawat lahan gambut dan melestarikan flora dan fauna kita yang sudah mulai punah.
BalasHapusWah, jadi tambah pengetahuan tentang lahan gambut yang harus dijaga an dilestarikan karena perannya yang besar untuk kesuburan tanah dan pencegahan bencana alam yang tidak kita inginkan. Thank for sharing mba
BalasHapusKesadaran para pemangku kekuasaan, para pengusaha, dan masyarakat itu sendiri yang perlu dibenahi agar lahan gambut di Kalimantan dan Sumatera tetap terjaga.
BalasHapusPaling sedih kalau lihat ada bakar lahan gambut atau hutan di wilayah kita, Indonesia. Ada yang bakar ranting di belakang rumab ajah aku sebel, apalagi bakar hujan
BalasHapuslahan gambut ini kalo di sumatera masih banyak di daerah Riua, kalo sudah terbakar, susah dipadamkan dan asapnya bisa kita ekspor ke negara tetangga juga, heheheh. oleh karena itu perlu banget untuk melakukan pencegahan agar lahan gak terbakar
BalasHapusAku dulu sempat tinggal di Siak Riau mbak, hampir setiap tahun ngerasain engap gara-gara kebakaran hutan heuheu. Yang paling parah itu pas aku hamil, 2015 hampir satu meter nggak terlihat sangking tebalnya kabut asap. Terus pernah juga pas suami berangkat kerja, kebetulan tempat kerjanya di tengah hutan. Jadi ya gitu deh, mobil berhenti gara-gara ada macam di tengah jalan ahaha..
BalasHapusLahan gambut emang perlu dijaga ya dan benar banget ini kalau kebakaran hutan susah jadinya. Jadi ingat pernah penelitian tentang gambut.
BalasHapusternyata lahan gambut ini punya banyak potensi ya mbak
BalasHapusjuga sangat berpengaruh terhadap kelestarian lingkungan
paling banyak ada di Kalimantan ya mbak
Lahan gambut yang kaya akan kehidupan di dalamnya juga menjaga ekosistem alam.
BalasHapusIndonesia mengambil peranan [enting di sini. Kalau habis karena ulah jahil tangan-tangan manusia demi kepentingan pribadi atau kelompok, maka akan sangat disayangkan sekali yaa..
Wallace adan Weber pelajaran anakku nih hehe
BalasHapusLahan gambut ini banyak di Kalimantan kan ya? Denger2 emang di sana pd ngawur ada yang dijadikan perkebunan ada pula yg jd bangunan rumah pdhl kan eman2 krn area ini menyerap air dengan baik
Semoga regulasi pemerintahnya tegas dan masyarakatnya jg melindungi lahan gambut yang tersisa
Barokallah ya mbak jadi banyak ilmu dengan acara tersebut dan bisa diterapkan pun dibagikan macem begini jadi bisa nyerap ikutan belajar. PR besar untuk Indonesia
BalasHapusMasa kecilku di Kalimantan dan kenal banget dengan lahan gambut ini dan memang sih gambut mudah terbakar kalau kemarau
BalasHapusNggak nyangka lahan gambut ternyata manfaatnya sekrusial itu untuk bumi kita. Semoga pemerintah bisa memperketat peraturan pengolahan hutan dan kita juga bisa saling menjaga lingkungan :))
BalasHapus