Kalian suka nonton film atau drama? Seberapa sering dalam sehari? Pernah menghitung berapa daya listrik, data internet yang kita habiskan untuk itu? Terbayang tidak kalau hal yang kita sukai ini ternyata menghasilkan cukup banyak jejak karbon?
Hal yang paling saya sukai dari dulu dan sampai sekarang masih saya lakukan itu nonton film dan drama. Tak terhitung berapa jumlahnya. Yang sudah saya ulas di blog ini saja ratusan judul. Kadang saya terkejut sendiri dengan hal ini.
Saya masih ingat saat aktivitas menonton masih lewat TV dan sampai menunggu-nunggu episode terbaru. Lambat laun, layanan streaming mulai banyak bermunculan. Jadi kita tak perlu lama untuk menunggu drama dan film terbaru yang berasal dari luar Indonesia.
Ketika tahun 2020 memasuki pandemi, nonton menjadi salah satu kegiatan mengasyikkan untuk semua orang. Ini jadi salah satu hiburan ketika kita hanya bisa beraktivitas di rumah. Namun kenyataan yang harus kita tahu, ternyata aktivitas nonton kita juga ini menghasilkan jejak karbon, penyebab utama terjadinya perubahan iklim.
Seperti yang kita tahu, saat ini Pemanasan Global telah terjadi di mana suhu pada atmosfer bumi mengalami peningkatan karena gas rumah kaca. Karena perubahan iklim ini, banyak hal yang terpengaruh seperti terjadi kekeringan, melelehnya lapisan es di kutub, naiknya permukaan air laut, kebakaran hutan, penyebaran penyakit, dan lain sebagainya. Jika tidak segera diatasi, dampaknya akan semakin memburuk.
Sebenarnya, setiap pilihan aktivitas yang kita lakukan itu akan menghasikan Jejak Karbon. Mengutip dari Lindungihutan, Jejak karbon atau carbon footprint merupakan akumulasi jumlah gas-gas emisi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia. Entah itu secara individu, keluarga, atau kelompok yang lebih besar seperti pembakaran gas, minyak, dan batubara melepaskan karbon dioksida (CO2) ke atmosfer. Ini juga termasuk aktivitas digital kaya streaming video.
Aduh, Ji. Ini kayanya bernapas juga bakal ninggalin jejak karbon. Lalu apa yang bisa kita lakukan? Masa diam saja seperti patung?
Manusia memang jadi penyebabnya, tapi kita juga yang bisa mengatasinya. Makhluk hidup ya harus beraktivitas, tapi memang apa yang kita pilih akan memengaruhi dan berdampak banyak hal. Merasa bingung mau mengurangi jejak karbon dimulai dari mana? Yuk kita gabung ke Challenge Team Up For Impact Everyday. Di sini ada 6 kategori pilihan yang bisa kita ikuti mulai dari Sampah, Makanan, Digital, Energy, Bisnis Hijau, dan Aktivisme. Karena saya memang sehari-hari sering berkegiatan digital, maka saya pilih ini terlebih dahulu.
Aktivitas digital yang paling saya suka adalah nonton. Aktivitas streaming video ternyata tidak baik untuk lingkungan. Dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh Badan Lingkungan Federal Jerman pada Kamis, 10 September 2020 lalu menyebut bahwa streaming video melalui kabel serat optik menghasilkan jumlah emisi CO2 paling rendah, yakni 2 gram per jam. Streaming video 30 menit menghasilkan 1,6 kg Co2, setara dengan emisi yang dihasilkan kendaraan sejauh 6,28 km. Sementara saat ini ada sekitar 4.1 miliar orang yang menggunakan internet. Kebayang enggak tuh berapa carbon footprint yang dihasilkan dari internet saja? Banyak!
Jejak karbon dari penggunaan internet itu berasal dari proses manufaktur dan pengiriman perangkat elektronik yang bisa menimbulkan polusi udara. Ini belum soal listriknya ya. Makanya, kita kudu bijak dalam menggunakan internet. Ini hal-hal yang mulai saya lakukan untuk mengurangi jejak karbon dari aktivitas nonton:
- Nonton menggunakan Wi-fi bukan jaringan seluler
- Mengunduh, bukan streaming
- Matikan pemutaran otomatis
- Menonton dengan resolusi yang secukupnya
- Tutup halaman yang tidak digunakan untuk mencegah video terputar tanpa digunakan
- Kurangi streaming video jika hanya butuh audio
- Menonton bersama jika memungkinkan
Saya tahu, pekerjaan rumah kita untuk mengurangi jejak karbon masih sangat banyak. Namun saya selalu percaya, hal sederhana meskipun kecil, tapi kita lakukan terus menerus dan bersama-sama, akan membawa dampak yang baik untuk bumi. Jadi tunggu apa lagi? Yuk gabung di Team Up For Impact sekarang juga!
Sumber:
https://lindungihutan.com/blog/mengenal-apa-itu-jejak-karbon/
https://wanaswara.com/internet-jadi-penyumbang-emisi-karbon-di-bumi/
https://klikhijau.com/waspada-streaming-dan-main-game-dapat-hasilkan-jejak-karbon/
wah ternyata banyak juga aktivitas online yang menghasilkan jejak karbon yaa. baru tahu aku mbak, ya Allah, kemana aja selama ini ya. alhamdulillah baca artikelnya mbak Jiah, jadi mulai aware penggunaan media online harus lebih bijak lagi
BalasHapusBaru ngeh nih ternyata kegiatan online yang selama ini kita lakukan dapat menghasilkan jejak karbon yang bisa berbahaya bagi manusia. Jadi mulai sekarang kita mesti bisa memilah mana yang sebaiknya dikerjakan dan mana yang tidak. Menonton bersama misalnya, lebih baik dibandingkan dengan menonton sendiri-sendiri dengan gawai berbeda padahal filmnya sama hehehe. TFS ya mbak.
BalasHapusSetujuuu, PR kita untuk mengurangi jejak karbon masih sangat banyak. Tapi dari hal sederhana meskipun kecil, tapi jika kita lakukan terus menerus dan bersama-sama, akan membawa dampak yang baik untuk bumi. Semangat!
BalasHapusKebetulan aku termasuk yang lebih suka menonton setelah diunduh. Mungkin kebiasaan irit karena kalau nonton streaming yang terbayang di benak, waduh ini bakal nyedot kuota nih... Hahaha... Dan senang ketika tahu justru dengan kebiasaan itu bisa mengurangi jejak karbon dalam kehidupan sehari2
BalasHapusSelalu ada cara yang lebih baik agar aktivitas kesukaan kita tetap ramah lingkungan, ya. Terima kasih tipsnya
BalasHapusterima kasih sudah berbagi info tentang jejak karbon, setelah baca artikel ini aku jadi tau kalo nonton pun menghasilkan jejak karbon
BalasHapuswah di rumah aku banyak menyumbang jejak karbon..paling aku nonton bareng paksu kalau libur nih. Dan lg ada tontonannya yg sama :D anak2 barengan tapi udah mulai suka sendiri2, hadehhh. Makasih ya infonya, nanti aku kasi tau anak2 jugaa
BalasHapusasli baru tahu ternyata penggunaan internet menghasilkan CO2
BalasHapusselama ini aku mengandalkan nonton streaming apalagi ikutan kelas online gitu
tapi kalau dibanding keluar rumah untuk menuju bioskop, nonton di rumah jauh lebih hemat. Keluar rumah perlu kendaraan juga, kan, ada jejak karbon juga
Kita sebagai manusia ini memang pencipta emisi karbon, ya. Entah apapun kegiatannya kita mencemari lingkungan. Untuk itu perlu perubahan gaya hidup kita, kebiasaan dan lainnya. Termasuk nonton live streaming.
BalasHapusKarena nonton drama atau film kesayangan pun bisa merusak lingkungan. Perlu didownload dulu ya kalau bisa, biar enggak makan internet banyak kayak pas streaming, dan emisi karbon yang dihasilkan juga dikit.
Ampunnnn deh, ternyata aktivitas membahagiakan kesukaan kita bisa membahayakan lingkungan yah. Hmmm streaming video melalui kabel serat optik menghasilkan emisi CO2 juga, ngga nyangka lho. Tapi di rumah udah pake wifi sii, semoga bisa ikut partisipasi mengurangi jejak karbon yaw.
BalasHapusWah aku lebih sering streaming krn khawatir meori penuh hehe, tapi pakai wifi kok #eh
BalasHapusBiasanya baru download gtu pada saat melakukan perjalanan yang sekiranya gak ada jaringan internetnya.
Baru tau kalau sebaiknya download aja yaa. TFS infonya.
Waduh ternyata ya nonton streaming juga bisa mempengaruhi lingkungan, baru tahu kirain aman-aman aja. Untung deh ada cara mengatasinya supaya tetap bisa nonton
BalasHapusAduh ternyata aktivitas nonton dan juga streaming pun bisa meninggalkan jejak karbon yang berakibat tak baik buat kelestarian bumi.
BalasHapusEmang mesti bijak ya, walau suka nonton tapi tetap bisa turut menjaga kelestarian bumi
Aku kalau di rumah pasti pilih jaringan wifi sih, gak pernah jaringan selular karena kalau nonton gitukan lumayan itu nguras datanya. Heheheheee...
BalasHapusWaduh, ternyata menonton juga bisa meninggalkan jejak karbon ya
BalasHapusAku selama ini sudah pakai WiFi rumah sih, tapi masih sering streaming
Oke ntar ganti streaming dengan download
waduh, jadi merasa bersalah karena aku suka nonton juga. dan selama ini aku seringnya menggunakan jaringan seluler. kalau nonton aku memang sering di download sih bukan streaming.
BalasHapusaku ya kalau nonton aku nonton aja, baca ini jadi tahu ada jejak karbon ya. Aku di rumah pasang IndiHome semoga gak ganggu ya kelestarian alam, entah kalau aku kerja di luar rumah nih.
BalasHapusWah baru tahu banget ini
BalasHapusJadinya butuh peka dengan sekeliling
Hidup membantu atau sejatinya merusak lingkungan
Hiks...
Wah, ternyata nonton streaming malah gak baik buat lingkungan. Asli baru tahu informasi ini.
BalasHapusKemudahan berselancar zaman sekarang memberikan kita banyak pilihan. Termasuk dalam hal streaming ini ya..
BalasHapusDulu aku sering banget mengunduh, tapi bukannya mengunduh juga membutuhkan energi ya.. Emm, seperti menyimpannya di cloud. Heheh.. Semoga langkah kecil yang kita lakukan bisa membuat bumi menjadi lebih baikl.
Ah masa iya kita meninggalkan jejak karbon. tantangan climate akan jauh lebih menarik bila ikutan dampak pada bumi
BalasHapusIlmu baru nih mbak, ternyata aktivitas nonton pun meninggalkan jejak karbon ya. Kudu diminimalisir nih demi kpentingan bersama. Wah, saya biasa streaming karena klo download memenuhi memori di hp, mungkin harus rajin-rajin bersihkan vdeo yang sudah gak ditonton ya. Makasih sharingnya mbak, singkat padat jelas dan bermanfaat
BalasHapusBaru tahu kalau nonton itu bisa meninggalkan jejak carbon lewat jaringannya berarti ya. Memang banyak yang nggak tahu deh kayanya. Jadi banyak juga yang nggak ngeh.
BalasHapusWahh aku juga baru tahu nih kalau menonton bisa meninggalkan jejak karbon, terimakasih infonya mb, jadi nambah ilmu ni, apalagi kalau anak anak udah pada pegang Hp waduhhh sudah nyetopnya.
BalasHapusBeneran nih saya baru tahu mbak kalau menonton bisa tinggalkan jejak karbon, makasih sharingnya.
BalasHapus