From Home To Love, 6 Alasan Tinggal Serumah Dalam Drama - Gorilla Girl and Rawr

Witing tresno jalaran soko kulino. Cinta hadir karena terbiasa apalagi kalau tinggal serumah. Betul apa betul?

    Kalian suka gemas enggak sih kalau ketemu drama yang akhirnya tinggal dalam satu atap? Meski ini cerita klasik dari zaman entah kapan, tapi lucunya saya selalu tergoda dengan drama atau film yang punya plot seperti ini. Ibarat kata, From Home to Love. Lha wong ketemu setiap hari, bagaimana tidak timbul perasaan coba?

    Drama yang dimulai dengan pernikahan betulan atau kencan dan akhirnya tinggal dalam rumah yang sama memang sangat wajar terutama di luar negeri. Malah aneh jika pasangan pisah rumah kecuali memang long distance marriage. Paling tidak, saya menemukan 6 Alasan Tinggal Serumah Dalam Drama. Ini dia:

• Pernikahan Kontrak

    Plot Pernikahan Kontrak ini sudah melegenda. Alasan menjalani kontrak nikah pun macam-macam mulai dari mempertahankan rumah orang tua seperti drakor Full House. Drama ini bahkan sudah diremake ke beberapa negara saking serunya. Lalu Drama China Romantis Tinggal Serumah ada Better A Lie Than A Truth, Once We Get Married, Perfect and Casual, Well Intended Love, dan lainnya. Bisa dibilang, Negeri Tirai Bambu ini gudangnya contract marriage. Dari Jepang ada si Pasangan Budak Konten lewat Ousama ni Sasagu Kusuriyubi. Dasar drama. Ada-ada saja alasan buat nikah kontrak. 

• Hubungan Keluarga

    Satu keluarga tinggal serumah memang wajar seperti Once Again. Kali ini tinggal serumah, jadi keluarga tapi bukan kandung. Contohnya nih Legally Dad, yang mengadopsi anak kecil dan dapat bonus anak dewasa yang akhirnya dipacari. Yang versi Joseon malah lawak. The Tale of Nokdu, di mana ada cowok yang menyamar jadi janda dan mengadopsi seorang perempuan muda. Tentu saja mereka akhirnya jatuh cinta.

• Rumah Bersama

    Jika dua alasan yang sebelumnya rada absurd, maka alasan ketiga tinggal serumah mulai normal yaitu Rumah Bersama. Ada Lonely Enough To Love, yang berkonsep Co-living house atau rumah bersama. Kaya kos-kosan tapi elit gitu deh. Lalu ada Never Twice dan Welcome to Waikiki yang sebenarnya sejenis penginapan yang bisa ditinggali dalam jangka panjang.

• Sewa

    Alasan keempat ini masih normal karena sewa. Satu rumah, tapi punya beberapa kamar gitu. Drama Korea tentang Jatuh Cinta setelah Terpaksa Tinggal Serumah ada Another Miss Oh, Because this is My First Life, Best Chicken, Lovely Horribly, dan Memories of The Alhambra. Dari China, ada My Love, Enlighten Me. Sebenarnya saya mau memasukkan Put Your Head On My Shoulder, tapi sepertinya pasangan ini dua-duanya hanya tinggal karena rumah yang dipakai milik salah satu orang tua mereka.

• Pekerjaan

    Alasan kelima karena pekerjaan. Ini saya banget yang tidak mau ribet pulang pergi sehingga memilih untuk tinggal bersama Bos. Cuma pekerjaan mereka ini agak lain seperti About Time, perempuan yang jadi supir agar jam hidupnya berhenti. Angel's Last Mission: Love si Malaikat yang jadi asisten pribadi dan nyariin jodoh tuannya. I'm Not a Robot, perempuan yang pura-pura jadi robot karena Tuannya alergi manusia. Lalu Drama China Bertema Tinggal Serumah ada Fairyland Lovers yang jadi asisten Dokter Spiritual. Serta Poisoned Love yang jadi asisten demi dekat dengan idola.

• Homeless

    Alasan terakhir tinggal serumah dalam drama karena jadi Gelandangan. Yang paling homeless itu Seo Ri Still 17 karena dia koma selama 13 tahun lalu akhirnya bangun dengan tubuh dewasa, tapi pikiran masih bocah. Lalu Oh My Ghost yang sebenarnya dia punya pekerjaan, hanya tidak punya tempat tinggal karena kemampuannya melihat hantu sehingga sering diusir. Dan yang paling absurd, Tunawisma dalam I Wanna Be Sup'Tar. Wannueng sebenarnya sedang meniti karir jadi artis dengan keuangan yang pas-pasan, bukan yang sampai gelandang banget lah ya.

    Itu dia 6 Alasan Tinggal Serumah Dalam Drama. Untuk yang hubungan tanpa status dan langsung tinggal bersama meski akhirnya jatuh cinta, ini tidak saya tulis ya. Bisa banyak banget listnya nanti. Yang saya rekomendasikan hanya yang sudah saya tonton dan terakhir diulas di blog ini.

    Well, di luar negeri tinggal bersama memang lumrah. Hal ini karena kebanyakan setelah usia 18 tahun, mereka berpisah dari orang tua. Kalau di Indonesia, ya siap-siap dengan gunjingan Tetangga walaupun pada praktiknya terutama di kota besar itu ada yang melakukannya. Di negara kita, masih tinggal serumah dengan keluarga bukan hal yang aneh.

    Meski drama-drama yang saya sebut berasal dari luar terutama Asia, di Indonesia sendiri sebenarnya masih banyak yang belum punya rumah dan saya termasuk di dalamnya. Padahal waktu pandemi dan hampir mengharuskan kita untuk tak ke mana-mana jika bukan hal yang mendesak, keberadaan rumah jadi hal yang sangat penting. Rumah bukan hanya tempat tinggal, tapi juga bisa jadi tempat berkarya. Lalu apa alasannya?

Alasan Kenapa Generasi Milenial Belum Punya Rumah

    Berkaca dari saya sendiri, paling tidak saya menemukan 4 alasan kenapa generasi zaman sekarang belum punya rumah. Ini dia:

• Belum Menikah

    Ini saya banget. Saya masih tinggal dengan orang tua, single pula. Jadi belum terpikir untuk punya rumah sendiri. Alasannya karena saya perempuan yang kemungkinan saat nikah nanti akan ikut suami. Kalau pun ada keinginan tinggal sendiri, mungkin saya pilih ngekos dulu. Saya mau punya rumah di mana akhirnya bisa menghabiskan masa tua bersama pasangan.

• Finansial Belum Mumpuni

    Alasan selanjutnya kenapa Generasi Milenial belum punya rumah karena finansial. Bisa jadi pendapatan masih rendah. Lalu punya prioritas kebutuhan yang berbeda apalagi sandwich generation. PR banget itu sih apalagi tanah dan rumah sekarang tidak murah.

• Lahan yang Tidak Ada

    Ini dilema orang yang tinggal di perkotaan. Lahan di kota tidak sebanyak di desa dan harganya juga mahal. Mau cari yang sesuai keinginan, harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit. Pilihannya mungkin Rumah Susun atau Apartemen seperti yang ada di drama-drama karena rumah dengan tanah tidak murah. 

• Gaya Hidup

    Gaya hidup generasi sekarang memang sangat berpengaruh. Misalnya si Single yang memilih untuk traveling daripada membeli rumah. Ini belum lagi keseharian yang kebanyakan boros, YOLO. Sudah deh, makin sedikit yang terpikir untuk memiliki hunian sendiri.

    Itu dia Alasan Kenapa Generasi Milenial Belum Punya Rumah. Beda kasus ya jika memang ada anak muda yang punya banyak bisnis atau sengaja menginvestasikan uangnya di bidang properti. Mereka jelas ada, tapi jumlahnya tentu tidak banyak. Saya sendiri belum sampai di sana. Paling mikir bangun rumah atau KPR saja jika sudah berumah tangga.

Mortgagecalculator, Hitung Mudah Kredit Pemilikan Rumah

    Memilih Kredit Pemilikan Rumah tentu harus mempertimbangkan banyak hal. Mulai dari memilih developer terpercaya, survei rumah, lokasi dan lingkungan, sampai suku bunga dan tentu saja anggaran bulanan kita. Untungnya, saya ketemu Mortgagecalculator yang merupakan kalkulator online, instan dan gratis yang memungkinkan kita menghitung jumlah biaya angsuran KPR yang akan diajukan. Caranya pun mudah hanya dengan memasukkan harga rumah yang akan kita beli. Memasukkan DP, jumlah yang akan kita bayar dengan suku bunga, serta jangka waktu untuk membayar. Setelah itu, muncul deh rinciannya. Semudah itu tanpa kita menghitung sendiri dengan rumus Matematika.

    Di Mortgagecalculator ada Kalkulator tambahan yaitu:

• Kalkulator Amortisasi yang berguna jika kita khawatir pembayaran akan berubah karena naik turunnya tarif
• Kalkulator Overpayment untuk melunasi pinjaman lebih cepat
• Kalkulator Affordability untuk menghitung berdasarkan penghasilan, terjangkau apa tidak
• Kalkulator Remortgage untuk penggadaian ulang, beralih ke hipotek baru untuk melunasi yang lama

    Saya sendiri tertarik dengan Kalkulator Affordability karena kita akan dibantu untuk menghitung sesuai dengan penghasilan yang kita miliki pertahun, bonus dan lainnya. Bahkan nih bisa dihitung juga kalau kita dan pasangan mau sama-sama bayar KPR. Hitungnya dari 2 orang yang sama-sama berpenghasilan gitu. Jadi betulan bisa menyesuaikan kemampuan kita untuk membayar nantinya. Yang perlu diingat, Pemberi Pinjaman tidak menyukai Peminjam yang menggunakan 60% penghasilan untuk hipotek dan pengeluaran. Makanya kudu dihitung dengan baik.

    Dengan bantuan Mortgagecalculator dan jika keuangan kita mencukupi, punya tempat tinggal, properti itu bukan suatu hal yang mustahil. Generasi Milenial bahkan Gen Z bisa melakukannya sehingga tidak sampai kaya di drama-drama yang Nikah Kontrak demi rumah. Ingat ya, kita bukan Cinderella karena kita hidup di dunia nyata.

    Nah itu dia From Home To Love, 6 Alasan Tinggal Serumah Dalam Drama. Ada yang sudah menontonnya? Atau punya cerita seru soal Kredit Pemilikan Rumah? Coba share di kolom komentar ya. Sampai jumpa. Happy blogging!

Related Posts